Kiper yang Sulit Dibobol di Paruh Pertama Liga Super Indonesia 2012/2013
Liga Super Indonesia musim 2012/2013 sudah memulai putaran keduanya. Siapa kiper terbaik di liga ini? Ada tiga kandidat.
Yang pertama adalah Yoo Jae Hoon, pemain Korea Selatan yang membela Persipura Jayapura. Dia konsisten menjaga gawang Persipura dan hingga tulisan ini dibuat - sampai 4 Juni 2013 - Hoon baru kebobolan tujuh gol - paling sedikit dibandingkan tim lain.
Pria berusia 29 tahun ini andal menghentikan bola dan mengatur barisan pertahanan. Jadi, jika dia rata-rata melakukan penyelamatan satu kali setiap pertandingan, itu karena lini pertahanan Persipura memang sangat bagus.
Mulai bermain di Persipura sejak September 2011, kiper bertinggi 186 cm ini selalu menjadi pilihan utama Jacksen F. Tiago. Mantan pemain Daejeon Citizen ini sudah memperoleh tiga piala bersama Persipura, yakni Liga Super Indonesia 2010/2011, Inter Island Cup 2011 dan SCTV Cup 2011.
Yang kedua adalah Syamsidar, kiper ketiga tim nasional senior saat ini (setelah Kurnia Meiga dan I Made Wirawan).
Syamsidar rata-rata membuat 4,4 penyelamatan per pertandingan — menurut data Labbola. Sejauh ini dia sudah kebobolan 19 gol.
Pemain yang mulai bergabung dengan Mitra Kukar pada musim 2012/2013 ini menjadi pilihan utama. Tetapi sering kali Joice Sorongan bergantian dengan Syamsidar menjaga gawang Naga Mekes.
Di Semen Padang, Syamsidar memegang peran penting dan berhasil meraih juara Indonesia Super League 2011/2012. Pemain bertinggi 180 cm ini mengawali karir di Gaspa Palopo semasa masih junior. Persim Maros jadi klub pertamanya saat mulai masuk karir profesional pada 2001. Setelah tampil bagus sebagai kiper timnas U-21 di Hassanal Bolkiah Trophy 2002, karirnya menanjak. Dia bermain di Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, dan kemudian PSM Makassar mulai 2005 hingga 2010.
Nama ketiga adalah Choirul Huda, kiper Persela Lamongan. Memasuki usia 34 tahun, pemain ini semakin matang dan konsisten tampil bagus dalam dua musim terakhir ini.
Persela Lamongan sendiri sebenarnya biasa saja. Berada di peringkat 10 klasemen sementara dan sering menjadi bulan-bulanan tim lawan. Namun, berkat kesigapan Choirul Huda, gawang Persela tidak kebobolan terlalu banyak.
Data Labbola menunjukkan, Choirul Huda hingga kini tercatat sebagai kiper dengan jumlah penyelamatan terbanyak, yakni 54. Mengingat lini tengah dan belakang Persela lemah menghalau serangan, tak heran Choirul telah kebobolan 23 gol.
Pemain bertinggi 181 cm dan berat 79 kg ini bermain di Persela sejak 1999 dan merupakan satu-satunya pemain yang ikut merasakan perjuangan Persela dari bawah.
Pencapaian Persela sejauh ini, termasuk mampu menahan imbang Arema 0-0 di Surajaya walaupun bermain dengan 10 pemain, jelas ada banyak kontribusi dari Choirul Huda. Kiper yang satu ini memang lihai dalam menghadang bola, termasuk tendangan penalti seperti saat menggagalkan tendangan penalti Cristian Carascao dari Persita Tangerang.
Yoo Jae Hoon dan Syamsidar memang jaminan kualitas di posisi penjaga gawang. Namun, untuk performa di paruh pertama, rasanya pemain yang paling layak kita apresiasi adalah Choirul Huda.
Menarik menantikan kiprah ketiga kiper ini hingga akhir musim. Jika di putaran pertama, Choirul Huda kami pilih sebagai yang terbaik, akankah di akhir musim posisinya tergeser oleh Yoo Jae Hoon atau Syamsidar? Ataukah justru ada kiper lain yang bisa unjuk gigi? Mari kita tunggu.
sumber : www.yahoo.com