Tak Mau Kena Kanker Payudara? Jauhi Junk Food Sekarang Juga
Jakarta, Tak ada satupun orang yang bisa luput dari risiko kanker payudara, tak peduli Anda pria maupun wanita, punya payudara atau tidak. Bila tak ingin dihantui, cara untuk menghindarinya tentu beragam. Yang jelas menurut sebuah studi baru, salah satunya adalah menghindari junk food.
Namun yang ditekankan peneliti studi ini adalah konsumsi junk food pada remaja perempuan. Sebab peneliti menemukan kaitan yang kuat antara asupan lemak yang tinggi selama masa puber dengan kecepatan perkembangan sel-sel kanker.
Diterangkan bahwa sebelum tumornya muncul, terjadi perubahan pada payudara, di antaranya peningkatan pertumbuhan sel serta perubahan sel-sel imun. Dan ini berlanjut hingga orang yang bersangkutan beranjak dewasa, yang berakibat pada munculnya lesi pra-kanker atau tahap awal kanker payudara.
Tak hanya itu, peneliti juga menemukan remaja perempuan yang konsumsi lemaknya tinggi memiliki penanda gen pada tumor mereka yang erat kaitannya dengan jenis kanker payudara paling akut.
"Ini sangat signifikan, karena meskipun kankernya muncul dari mutasi acak, penanda gennya mengindikasikan adanya kanker payudara basal, yang menunjukkan kuatnya pengaruh pola makan terhadap keberadaan kanker ini," tutur peneliti Profesor Sandra Haslam dari Michigan State University seperti dilansir Telegraph, Rabu (4/12/2013).
Kanker ini, lanjut Haslam, secara alami lebih agresif dari kanker payudara biasa dan biasanya terjadi pada wanita dengan usia lebih muda.
Bahkan bisa jadi studi yang didanai oleh National Institute of Environmental Health Sciences dan National Cancer Institute AS tersebut dapat mengubah pola pikir seseorang terhadap lemak tubuh.
"Penting untuk dicatat, karena percobaan kami tidak melibatkan faktor penambahan berat badan dari konsumsi lemak tinggi, temuan ini menjadi relevan bagi segmen populasi yang lebih luas, bukan hanya berlaku bagi yang kelebihan berat badan saja," tandas peneliti lain, Profesor Richard Schwartz dari kampus yang sama.
Dengan kata lain studi ini menunjukkan bahwa pemicu kankernya adalah lemak itu sendiri, bukannya berat badan orang yang mengonsumsinya. Peneliti juga percaya lemak, dalam hal ini lemak jenuh dari hewani, masih berbahaya meskipun porsinya kecil.
"Secara keseluruhan studi kami mengindikasikan menghindari konsumsi lemak jenis ini secara berlebihan mungkin bisa mengurangi risiko perkembangan kanker payudara seseorang. Apalagi tak ada buktinya jika menghindari pola makan ini berbahaya bagi tubuh, maka melakukannya tentu sah-sah saja," imbuh Profesor Schwartz.
www.detik.com
(vit/vit)