Pekan Kondom perlu 'evaluasi cermat'
Kementerian Kesehatan menyatakan kegiatan Pekan Kondom Nasional (PKN) 2013 yang kini dihentikan bukan lah agenda resmi institusi pemerintah itu.
Pejabat Kemenkes memberikan pernyataan ini setelah muncul banjir kritik dari berbagai kelompok masyarakat terkait pelaksanaan dalam rangka penananggulangan penyebaran AIDS yang dilangsungkan sejak 1 Desember lalu.
"Sekali lagi, ini bukan kegiatan resmi Kemenkes. Bukan kami penyelenggaranya," kata Direktur Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan, Dr Tjandra Yoga Aditama kepada Dewi Safitri dari BBC Indonesia.
Ramainya terhadap agenda tersebut menurut Tjandra 'harus menjadi bahan evaluasi' untuk kegiatan sosialisasi serupa selanjutnya.
"Kami sudah memanggil penyelenggara, dan menanyakan apa yang terjadi. Setiap kegiatan saya yakin ada evaluasinya dan ini harus ada evaluasi yang cermat."
Dalam acara sosialisasi bulan lalu menjelang peringatan Hari AIDS sedunia 2013 serta peremian ajang PKN ini, penyelenggara acara adalah Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) dengan dukungan sebuah perusahaan swasta produsen kondom, DKT International.
Sementara dalam struktur kelembagaan KPAN, Menkes duduk sebagai salah satu wakil ketua sementara koordinator tingkat nasional dijabat oleh Menteri Koordinaor Kesejahteraan Rakyat.
"Kami tidak terlibat dalam hal pemberian izin kegiatan PKN atau dalam agenda acaranya, jadi Kementrian tidak tahu soal hal ini," tambah Tjandra.
Agenda PKN sendiri sudah digelar sejak 2007 namun baru kali ini menuai kontroversi cukup besar hingga dihentikan. Menurut Ketua PP Muhammadiyah Syafiq Mughni, reaksi keras publik dari kelompok Islam muncul karena 'acara dilakukan besar-besaran'.
"Kalau acara dilakukan besar-besaran begini kan pasti akan besar juga pengaruhnya. Itu makanya kita tentang," kata Syafiq saat diwawancarai sebelum PKN akhirnya dihentikan.
Jejaring sosial dunia maya juga ramai oleh suara senada, meski ada pula yang menilai kampanye ini hal yang sangat penting. Sikap seperti itu antara lain .
"Pekan Kondom bukan hal buruk. Jika menganggap sebagai seks bebas maka itu Anda yg menganggapnya berpikir negatif. Kan dasarnya untuk mengurangi penyebaran Virus HIV dan AIDS," komentar seorang pembaca di Banjarmasin.
Sikap serupa juga muncul dalam debat di Twitter maupun Facebook, meski pun banyak suara menyayangkan penyelenggara menggunakan bintang iklan kondom berpakaian minim sebagai model dalam kampanye ini.
"Mengusung artis panas sebagai ikon di bis PKN itu tujuannya apa? Kalau benar tujuannya sosialisasi pemakaian kondom dalam rangka pencegahan penularan HIV mestinya bergambar orang yang sudah terkena AIDS parah, gambar bayi-bayi tidak berdosa, gambar anak-anak tanpa ayah/ibu," komentar pedas seorang pembaca BBC di Bandung.
Belum ada kejelasan apakah setelah insiden penghentian PKN ini maka acara serupa akan ditiadakan pada tahun-tahun berikutnya.
SUMBER : http://news.okezone.com/