Merauke Akan Mensuplay Beras Ke Beberapa Kabupaten
Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT menyampaikan dirinya akan segera melakukan pelepasan terhadap permintaan beras Merauke bukan beras dolog untuk disuplay ke beberapa Kabupaten di Provinsi Papua. Dari Manokwari meminta 1000 ton beras, Sorong 1000 ton beras, dan Timikika 1000 ton beras termasuk penawaran dari Surabaya untuk mendapatkan suplay beras dari Merauke. Rata-rata permintaan masih dalam jumlah ribuan dilihat dari perkembangan produksi pangan di Merauke cukup baik, rata-rata sudah mencapai 37.000 ton beras per tahun.
“Justru yang sedang kita alami sekarang adalah sedikit problem bahwa kita keterbatasan penampungan atau gudang. Fasilitas gudang kita menjadi kurang,”terangnya saat dikonvirmasi di Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Merauke, Selasa (24/6). Tanggapannya tentang bagaimana beras masuk ke Merauke, kedepannya dirinya akan berdiskusi dengan pihak bulog atau Kadolog Merauke karena karus menjaga stabilitas inkam di kalangan petani Merauke.
Dari Petani ke Rice Milik Unit (RMU) dan RMU masuk ke dolog terjadi low prise di masyarakat karena over produksi, tetapi Pemda Merauke akan meneliti untuk kemudian mengambil kebijakan terkait hal ini. Sementara Gubernur Papua sudah menyetujui bahwa bagi daerah-daerah penghasil atau Over produksi, inpor masuk beras harus dikurangi volumenya. Penelitian ini juga akan dikaji apakah akan mencukupi kebutuhan Boven Digoel, Mappi dan Asmat atau hanya khusus untuk Merauke. Karena kalau untuk Merauke sendiri sudah mandiri memiliki penghasilan swasembada pangan terutama beras yang cukup, tambah Romanus.
Selain over produksi, low prise (penurunan harga) terjadi di Merauke disebabkan oleh cuaca karena Merauke sedang mengalami musim kemarau basah sehingga beras menjadi patah. Pada masa dirinya memimpin 2011 lalu, beras Merauke mulai ditingkatkan harga jualnnya dari 5000 menjadi 6.500/Kg dan kenaikan ini memberikan semangat bagi para petani beras.(Get)