107 Siswi Akbid Yaleka Maro Mengikuti Pemasangan Cap
Sebanyak 107 siswi Akademi Kebidanan Yaleka Maro Merauke angkatan ke V tahun 2014/2015 mengikuti acara Caping Day Pemakaian Caping Day ini sebagai tanda kelegalan dalam menjalankan tugas untuk melayani masyarakat dalam bidang kesehatan.
“Acara Caping day merupakan acara seremonial dalam institusi pendidikan kesehatan dimana siswi yang dididik memasuki jenjang berikutnya untuk melakukan proses belajar yang lebih komperhensif,” terang Direktur Abid Yaleka Maro dr. Titus Tambaib M. Kes saat sambuannya pada keiatan yang dilaksanakan di Au;a Megaria, Kamis (15/1).
Kehadiran Yaleka cukup menjanjikan tenaga medis yang handal dan bisa diandalkan, sayangnya masih banyak anak-anak asli Papua yang kurng berminat untuk dididik di institusi kesehatan. Diharapkan, agar pemda dan Dinas Kesehatan Merauke membantu mendorong orang asli lebih banyak terjun di dunia kesehatan dan berkarya di tanahya sendiri.
Kalau dicermati, belajar dalam bidang ini membutuhkan keseriusan serta ketekunan dan ketelitian untuk mengerti betul akan dunia medis baik teori maupun praktek kerja di lapangan. Target lulusan Akbid Yaleka Maro adalah mengabdi atau memberikan pelayanan kepada masyarakat di kampung pedalaman.
Kesempatan berikutnya, Kadis Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Stevanus E.Ossok M.Kes mengatakan seorang bidan dididikbukan hanya bisa bekerja secara profesional tetapi berakhlak mulia. Mampu mengaplikasikan dan setia mengabdikan ilmu pengetahuannya dalam pelayanan kepada masyarakat dengan derajat kesehatan yang semakin baik.
“Karena peranan bidan sangat penting dalam bagaimana meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam hal ini kesehatan ibu dan anak. Mulailah menempuh pada proses kehidupan menuju seorang bidang profesional mampu mengabdi kepada masyarakat.”
Hal ini tentu butuh dukungsn dari orang tua dalam memotivasi anak-anaknya agar mampu mengabdi kepada masyarakat terutama di kampung. Tidak dipungkiri, bertugas di Papua di kampung-kampung banyak sekali tantangan. Oleh karena itu, petugas kesehatan harus siap dan terus belajar untuk mengatasi tantangan yang ada.
Derajat kesehatan masyarakat Merauke belum dikatakan bagus dilihat dari angka kematia, angka kesakitan, status gizi dan angka harapan hidup. Indikator ini menggambarkan masyarakat sehat atau tidak.Tantangan para bidan adalah menghadapi tantangan angka kematian ibu dan anak di Merauke yang masih tinggi statusnya.(Get)