Persoalkan Masalah di Pasar, Mama-Mama Papua Gelar Aksi Damai
Ratusan mama-mama pedagang asli Papua di Kabupaten Merauke, melakukan aksi kampanye damai di sejumlah titik di kota Merauke, Senin (9/2/15) sekitar pukul 16.00 Wit.
Mereka melakukan aksi untuk memperjuangkan hak-hak pedagang asli Papua di Merauke mendapatkan tempat jualan di pasar Wamanggu dan pasar Baru. Yang mana menurut mereka terdapat sejumlah permasalahan yang serius apabila tidak disikapi pemerintah.
“Kami mau sampaikan kepada publik, bahwa pasar ini bukan hanya sekedar berjualan tetapi didalamnya ada sejumlah persoalan. Kami harapkan supaya segera ada kebijakan atau regulasi dari pemerintah yang berpihak kepada kepentingan mama-mama pedagang asli Papua,” kata Koordinator aksi, Ros Kebubun.
Ada berbagai masalah yang dipaparkan, antara lain soal persaingan harga yang tidak sehat antar pedagang. Juga menyangkut ruang (tempat usaha), dinilai adanya pendataan yang tidak akurat bagi pedagang asli Papua. Lalu, soal retribusi yang dinilai cukup mencekik dan penyediaan modal dari Pemkab yang dinilai tidak merata.
“Juga soal sepinya pembeli. Terus tarif transportasi yang mahal, padahal BBM sudah turun. Kami juga harapkan adanya pendampingan bagi pedagang Papua yang punya keterbatasan SDM,” katanya.
Mama-mama Papua itu berharap lewat aksi mereka, Pemkab Merauke bisa mengambil kebijakan yang berpihak terhadap orang asli Papua.
Bupati Merauke, Romanus Mbaraka, ketika dikonfirmasi, Rabu (11/2) menegaskan bahwa pedagang yang melakukan aksi kampanye itu merupakan pedagang tidak tetap. Pemerintah, kata Mbaraka, telah memberikan kontribusi yang cukup bagi pedagang asli Papua.
“Mama-mama ini penjual musiman. Pedagang yang selama ini kita urus sudah kita berikan kontribusi, modal usaha Rp10 juta per pedagang. Jadi jangan asal Papua, mengkambinghitamkan orang Papua,” tegas Mbaraka.
Ditambahkan, data tentang pedagang asli Papua yang ada di Pasar Wamanggu dan Pasar Baru sangat akurat. Di mana telah dilakukan pendataan oleh Dispenda sebelum peresmian pasar. “Data yang ada itu saja sudah jelas pemerintah memperhatikan pedagang asli Papua,” tandasnya.
http://bintangpapua.com