Bulog Merauke Kirim Beras 2.000 Ton ke Sorong
Merauke, InfoPublik - Bulog Merauke sudah mengirim beras hasil produksi petani di Merauke sebanyak 2.000 ton ke Sorong. Kepala Bulog Devri Sub Merauke Zulkarnain Nurdin, saat berada di Bandara Mopah Merauke mengungkapkan, pengiriman beras ke Sorong ini dilakukan sejak 6 Juni lalu dengan kapal.
“Selain merupakan permintaan, juga sudah kita rencanakan bahwa beras produksi Merauke harus dikirim ke daerah-daerah di Papua,” kata Zulkarnain, Sabtu (13/6).
Menurut dia, setelah Sorong tersebut pengiriman akan dilakukan ke Timika, lalu ke Manokwari, Fak-Fak dan kembali ke Sorong. Selanjutnya Biak dan Jayapura.
Zulkarnain mengaku, sampai saat ini hasil panen petani Merauke yang sudah di serap Bulog Merauke sebanyak 9.500 ton dan saat ini penyerapan masih terus dilakukan sebanyak-banyaknya dari para petani.
Hanya saja diakui, keterbatasan gudang yang dimiliki menjadi salah satu kendala yang dihadapi, sehingga terpaksa pihaknya harus meminjam dan menyewa gudang swasta untuk menyimpan beras hasil serapan tersebut.
Sementara pengiriman beras 5.000 ton tahap pertama ke Jayapura untuk memenuhi permintaan Pemerintah Provinsi Papua, Zulkarnain mengaku sampai saat ini pihaknya masih melakukan nego terkait masalah tarif pengiriman.
Sebab, tarif biaya pengiriman beras ke Jayapura atau Biak tersebut lebih besar dibanding jika pengiriman beras dilakukan dari Surabaya atau Makassar ke Jayapura.
Jika dari Merauke ke Jayapura, biaya pengirimannya sebesar Rp1.800/kg sedangkan jika dari Surabaya atau Makassar ke Jayapura hanya Rp800/kg.
Besarnya perbedaan biaya pengiriman ini, karena beras yang akan dikirim ke Jayapura atau Biak tersebut harus lewat Surabaya atau Makassar terlebih dahulu kemudian di sana dilakukan pembongkaran, dan selanjutnya baru diangkut ke atas kapal yang akan menuju Jayapura atau Biak.
Sampai saat ini, kapal yang keliling Papua dari Merauke sampai Jayapura belum ada. Otomatis kita harus ke Surabaya atau Makassar dulu. Di sana dibongkar lalu dinaikan ke atas kapal yang akan menuju ke Jayapura atau Biak.
“Ya, mudah-mudahan kedepan, Pemerintah Daerah Provinsi Papua bisa pengadaan sebuah kapal yang bisa keliling, sehingga biaya kirim bisa murah,’’ tambahnya. (02/mcmerauke/toeb)
0 komentar
belum ada komentar