Ndambu Bukan Pesta Budaya Biasa
Festival pesta budaya Ndambu di Pulau Kimaam Kabupaten Merauke bukan sebuah pesta rakyat biasa. Lebih dari itu, esensi budaya Ndambu memacu semangat orang untuk terus bekerja dan berusaha.
Demikian disampaikan tokoh masyarakat Waan, Soter Kami Awi, Kamis (18/6/15). Kata Soter, Ndambu merupakan tradisi turun temurun masyarakat kepulauan Kimaam.
Ndambu melibatkan kelompok-kelompok (para pihak) masyarakat pulau Kimaam untuk saling menguji kemampuan mereka dalam segala bidang kehidupan. Berbagai hal dilombakan untuk memacu orang bekerja keras.
“Dalam Ndambu orang saling unjuk kemampuan. Kalau pihak A mampu, pihak B bilang dia juga mampu. Anda bisa saya juga bisa. Dan ini sebenarnya sebuah perlombaan yang membangkitkan semangat kepada orang lain,” terang Soter.
Didalam Ndambu, para pihak akan saling menguji hasil dari kerja keras mereka. Apabila ada pihak yang kalah maka akan diperolok-olok di dalam forum dan dianggap sebagai pihak yang tidak mampu.
Olok-olok ini, terang Soter, bukan sesuatu yang bermakna negatif. Namun dimaksudkan membangkitkan gairah orang untuk bekerja lebih keras lagi. Pihak yang kalah dapat menerima olok-olok secara positif. Dan dipastikan pada tahun berikutnya pihak yang kalah itu akan menampilkan hasilnya yang lebih baik lagi.
“Kalau saya tidur, dalam arti tidak mau berusaha. Besok dorang Ndambu dorang olok saya. Ko hanya bisa begini dan begitu, ini dibicarakan dalam forum umum. Nah ini yang memotivasi orang untuk bekerja,” tuturnya.
Menurut dia, Ndambu tidak hanya dalam konteks pertanian. Berbagai bidang kehidupan lain dilombakan, misalnya pendidikan, pembangunan, kesehatan, ekonomi dan sebagainya. Ndambu tidak hanya terbatas pada satu bidang.
“Sebenarnya dampak di sini bagaimana menggairahkan orang. Ndambu bidang pendidikan misalnya, ada berapa banyak anak yang sekolah. Bidang pembangunan, rumah A ini lebih bagus dari rumah B. Dan sebagainya,” ungkap Soter.
Menurut Soter, tradisi lomba itu sudah berakar dari generasi ke generasi. Setiap tahun, masyarakat Kepulauan Kimaam melaksanakan Ndambu. “Sebenarnya pola pikir masyarakat sudah maju. Tinggal sentuhan pemerintah saja, kalau pemerintah sudah bisa menyentuh mereka itu semua ini akan jalan,” ujarnya.
Sentuhan pemerintah, kata Soter, tidak hanya dengan dana dan program-program SKPD. Tetapi ada pendampingan berkelanjutan dan dukungan yang penuh agar masyarakat berkembang.
“Sementara ini kan lagi semangat-semangat orang tanam padi. Nah, pendampingan, irigasi dan sebagainya itu harus terus ditingkatkan. Sebetulnya, semangat kerja keras sudah ada di masyarakat. Hanya tinggal disentuh pemerintah, agar mereka lebih terpacu lagi,” tandasnya.
http://bintangpapua.com/index.php/lain-lain/papua/papua-selatan