110 Mahasiswa Stisipol Yaleka Maro Merauke Yudisium
Merauke, InfoPublik - Sekolah Ilmu Sosial dan Politik (Stisipol), Yaleka Maro, Merauke melakukan yudisium terhadap 110 mahasiswanya berlangsung di Gedung Kanosai, LPP RRI Merauke, Jumat, (8/5).
Yudisium ini dilakukan dalam rapat senat terbuka, dipimpin Ketua Stisipol Yaleka Maro Merauke Beatus Tambaip. Pada yudisium tersebut, Beatus Tambaip menyampaikan selamat kepada peserta yudisium.
Karena setelah kurang lebih empat tahun menjalani perkuliahan akhirnya cita-cita untuk mendapatkan gelar kesarjanaan baik Ilmu Politik (S.IP) dan Ilmu Sosial akhirnya bisa terwujud.
Dengan yudisium ini pula, 110 orang tersebut berhak menggunakan gelar sesuai dengan disiplin ilmunya. Beatus Tambaip mengungkapkan, ge;lar sarjana yang didapatkan ini bukanlah sebuah perkara mudah. Karena melalui perjalanan panjang dan berlika-liku.
Kendati demikian, Beatus meminta para yudisium agar berbagai masalah yang dihadapi selama ini tidak dijadikan momok atau sesuatu yang menakutkan namun harus dilihat secara positif guna meraih sebuah kesuksesan di masa yang akan datang.
‘’Ini kita raih tidak semuda membolak balik telapak tangan. Tapi harus dengan kerja keras. Di sana ada pengorbanan, perasaan, tenaga, waktu dan sebagainya kita korbankan untuk meraih cita-cita itu,’’ kata Beatus Tambaip yang juga salah satu tenaga dosen Uncen ini.
Apalagi di bagian Papua Selatan khususnya bagi penduduk asli, kata Beatus Tambaip , penduduknya sudah terbiasa dengan lingkungan yang tidak berada pada situasi persaingan. Tapi alam telah memanjakannya, membuat daya juang dan semangat untuk maju itu tarik ulur.
Karena itu, lanjutnya, Stisipol Yaleka Maro lahir untuk mencerdaskan sumber daya manusia di Selatan Papua. Sejak hadir 2007 lalu sampai sekarang, diakuinya, perkuliahan belum kondusif karena harus berpindah-pindah mulai dari SD Inpres Polder ke sekolah YPK..
Namun, ajaran baru tahun 2015 ini dimulai, menurutnya, seluruh perkuliahan akan dipindahkan ke gedung milik Yaleka Maro sendiri di Kelapa Lima Merauke. Kendati lokasi tersebut dulunya rawa namun menurut Beatus Tambaip, dari sana akan lahir manusia-manusia hebat nantinya untuk mensejahterahkan masyarakat khususnya yang berada di bagian Selatan Papua. (02/MC.Merauke/Eyv)
0 komentar
belum ada komentar