Uang Beredar di Kampung-Kampung Eks Transmigrasi Merauke Miliaran Rupiah
Merauke, InfoPublik – Bupati Merauke Drs. Romanus Mbaraka, MT mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, uang yang beredar di kampung-kampung eks transmigrasi di Kabupaten Merauke mencapai sekitar Rp2 miliar.
“Sehingga kalau dibilang kampung tidak maju, itu sudah keterlaluan dan patut dipertanyakan,” kata Bupati Mbaraka saat memberikan sambutan di Kampung Suka Maju, Kamis (16/4).
Dikatakan, khusus di Kampung Suka Maju, dana yang beredar mencapai Rp2 miliar. Selain Gerbangku senilai Rp500 juta, juga PNPM Mandiri Rp350 juta, serta Respek Rp115 juta. Juga dana Gapoktan senilai kurang lebih Rp1 miliar. Dengan dana yang nilainya sangat besar itu, tentunya masyarakat harus maju dan berkembang.
Terus terang ia mengaku salut dengan berbagai kegiatan pembangunan di kampung-kampung di lokasi eks transmigrasi. Masyarakat setempat sudah menggunakan dan atau memanfaatkan dana dengan sebaik mungkin, termasuk kegiatan pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
”Saya berharap agar dalam tahun ini, dana yang diturunkan, dapat digunakan lebih baik lagi,” katanya.
Setiap kegiatan pembangunan yang direncanakan, harus didiskusikan dan atau direncanakan secara bersama sama dengan masyarakat. Sehingga nantinya pekerjaan juga berjalan aman dan lancar. “Kuncinya adalah aparat kampung, bagaimana merangkul masyarakat untuk merencanakan dan bekerja secara bersama-sama,” ujarnya.
Dikatakan, bagi keluarga yang tidak mampu, agar diberikan prioritas untuk diurus. Artinya, bahwa, jika rumahnya rusak total, bisa digunakan dana Gerbangku untuk dibangun. Karena aturan juklak dan juknis seperti demikian. Jadi, tidak kaku. Tinggal saja musyawarah bersama yang dibangun.
Khusus berkaitan dengan infrastruktur, katanya, menjadi tanggungjawab Pemerintah Kabupaten Merauke. “Kalau bicara jalan maupun jembatan, itu urusan pemerintah. Dana yang sudah diturunkan untuk tiap kampung, dikelola demi kepentingan bersama,” tuturnya.
Ditambahkan, kini masyarakat di lokasi eks transmigrasi tidak mengalami kesulitan lagi. Karena jalan sudah licin, tower telkomsel telah dibangun dan orang bisa menelepon kemana saja. Selain itu, listrik menyala 1x24 jam. “Apa lagi yang kurang. Tinggal saja sekarang, bagaimana kerja keras yang harus dilakukan warga sendiri,” katanya. (02/mcmerauke/toeb)
0 komentar
belum ada komentar