Mama-mama Papua Kampung Kamanggi Distrik Tanah Miring Panen Hasil Sayur
Merauke, InfoPublik - Mama-mama Papua di Kampung Kamanggi, Distrik Tanah Miring, yang berjumlah 20 orang dibantu suami mereka masing-masing membuka lahan seluas kurang lebih satu hektar. Lahan dimaksud dipergunakan d atau dimanfaatkan untuk menanam berbagai jenis sayur-sayuran mulai dari kangkung, sawi, kacang panjang, wortel serta beberapa jenis tanaman lain.
Bendelina K yang ditemui media center, Sabtu (28/3), mengaku sangat bangga dan senang dengan kehadiran Bruder Johny Kilok yang melakukan pendampingan dan bekerja secara langsung membuka lahan pertanian di kampung tersebut.
Selama ini, lanjut Bandelina, masyarakat setempat hanya menghabiskan waktu dengan masuk rawa mencari ikan dan ke hutan memangkur sagu hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sedangkan pendapatan untuk bisa memperoleh uang, hampir tidak ada. Justru ketika Bruder Johny datang dengan programnya, membuat Mama-Mama Papua menjadi termotivasi.
Dikatakan, sejak awal bulan Januari 2015, lahan dibuka dan ditanami beberapa jenis sayuran. Dan, hasilnya pun telah dinikmati. Dimana, beberapa kali dilakukan panen dan dijual di beberapa gereja serta asrama. “Terus terang, ada kebanggaan tersendiri dari kami,” katanya.
Sementara Bruder Johny Kilok dalam kesempatan itu mengatakan, dirinya termotivasi untuk mengerakan Mama-Mama Papua, karena melihat banyak waktu tidak dimanfaatkan dengan baik. Hanya beberapa jam saja mereka masuk hutan dan ke rawa mencari ikan. Setelah itu pulang ke rumah dan sumber pendapatan yang didapatkan juga sangat pas-pasan.
“Saya mencoba memotivasi Mama-Mama Papua dengan membuka lahan seluas kurang lebih satu hektar. Saat buka pertama, kami menyewa alat berat dengan swadaya sendiri. Karena tidak memiliki peralatan. Meski begitu, saya selalu mengingatkan Mama-Mama Papua agar terus maju dan maju. Tidak boleh mundur. Karena akan dapat dilihat hasilnya dikemudian hari,” pintanya.
Dijelaskan, dari hasil kerja keras yang dilakukan, telah membuahkan hasil. Dimana, dalam dua bulan terakhir terakhir telah dilakukan panen sayur-sayuran selama beberapa kali. “Kami menjual ke umat di beberapa gereja serta panti asuhan , Rumah Sakit Bunda Pengharapan serta beberapa tempat lain,” tandasnya.
Dari hasil penjualan itu, jelas bruder, uang terkumpul mencapai kurang lebih Rp6 juta. Dana dimaksud, sebagian besar dibagikan bagi Mama-Mama Papua untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sedangkan sedikit disisihkan buat modal untuk pembelian bibit lagi.
“Memang ada rencana untuk mendorong Mama-Mama Papua menyimpan. Namun, sementara waktu belum, karena usaha dimaksud baru dirintis,” katanya.
Ke depan, demikian Bruder, akan dibuka lahan lebih luas lagi untuk ditanami padi dan umbi-umbian. Hanya saja salah satu permasalahan yang dihadapi adalah kekurangan peralatan.
“Mungkin pemerintah dapat membaca dan memberikan respon terhadap kegiatan yang sedang kami jalankan sekarang. Karena telah ada bukti nyata yang dikerjakan Mama-Mama Papua, meskipun harus memulai dari nol,” tuturnya. (03/mcmerauke/Kus)
0 komentar
belum ada komentar