Berita
PNS Pemprov Papua Nikmati Beras Orang Merauke
Merauke, InfoPublik - Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua sudah bisa menikmati beras orang Merauke. Hal ini seiring dengan penyerahan 1.000 beras dikirim dari Merauke ke Jayapura yang diserahkan Bupati Merauke Drs. Romanus Mbaraka dan diterima langsung Gubernur Papua, Lukas Enembe di Pelabuhan Jayapura, Senin, (13/7).
‘’Kemarin, di Jayapura, saya serahkan lebih dari 1.000 ton beras kepada Gubernur dan para Pegawai Negeri Sipil di Pemprov Papua sangat antusias. Mereka bersyukur kepada Tuhan bahwa ternyata beras Merauke bisa sampai ke Jayapura dan itu menjadi konsumsi mereka. Dari pada selama ini makan beras Bulog yang notabene kurang layak untuk dikonsumsi,’’ kata Bupati Romanus Mbaraka, MT kepada wartawan di Merauke, Selasa, (14/7).
Dengan sampainya beras Merauke ke Jayapura ini, katanya, dari sisi tataran ekonomi Merauke akan memberikan dampak sangat besar terutama dalam memperluas marketing produksi pangan Merauke. Karena posisi pasar dan pangan semakin terbuka. Sebab, selain ke Jayapura, juga sudah dikirim ke Papua Barat dalam hal ini Sorong, Manokwari dan Fakfak hampir 5.000 ton.
Menurutnya, untuk pengiriman berikutnya, Gubernur telah sepakat beras tersebut tidak lagi lewat Surabaya seperti pengiriman 1.000 ton beras ke Jayapura tersebut tapi dari Merauke langsung ke Sorong. Kemudian nantinya dari Sorong dilanjutkan ke Jayapura.
Kesepakatan lainnya, Gubernur Papua sangat merespon pertanian di Kabupaten Merauke. Kartena itu, turunnya DIPA APBNP yang dikelola oleh Dinas Pertanian Prov. Papua maka akan segera bergerak membuka 10.000 hektar dari 43.000 hektar yang sudah terbuka selama ini.
‘’Dengan tambahan 10.000 hektar itu, nantinya kita harapkan total produksi kita setiap tahunnya 200.000 ton. Sekitar 25.000 ton diantaranya untuk jatah PNS dan TNI-Polri di Merauke, Boven Digoel, Asmat, Mappi dan Yahukimo,"ujarnya.
Sedangkan, dolog menampungya 50.000 ton sehingga kita berada pada kisaran 75.000 ton. Petani mengelolanya sendiri sekitar 25.000 ton. Sisanya sekitar 50.000-1000.000 ton, kita pasarkan ke pasar bebas,’’ tuturnya. (02/mc.merauke/eyv)

0 komentar
belum ada komentar