Pemkab Merauke Kembangkan Ubi Jalar Sebagai Produk Unggulan
Merauke, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Merauke berupaya akan mengembangkan ubi jalar atau Telo sebagai salah satu produk unggulan di Merauke. Sebab, kabupaten Merauke yang memiliki wilayah yang umumnya darat dan luas sangat berpotensi untuk pengembangan telo tersebut.
Karena itu, Pemkab Merauke saat ini melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Merauke menggandeng UGM untuk melakukan studi kelayakan pengembangan ubi jalar atau Telo tersebut khususnya ubi jalar warga ungu.
‘’Pemerintah Kabupaten Merauke saat ini terus berupaya untuk mengembangkan Telo ini sebagai salah satu produk unggulan daerah kedepan,’’ kata Asisten I Setda Kabupaten Merauke Bidang Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Merauke Drs Agustinus Joko Guritno ketika membuka FGD I Studi Pengembangan Telo dan Pengolahannya di Merauke, berlangsung di ruang rapat Bappeda Kabupten Merauke, Rabu, (4/11).
Kepada UGM yang melakukan studi kelayakan tersebut, Joko Guritno, mengharapkan agar dilakukan secara konfrehensif mulai dari masalah penentuan varitas, daerah-daerah pengembangan sampai pada kelompok masyarakat mana yang bisa untuk mengembangkan ubi jalar tersebut.
‘’Kalau studi kelayakan ini sudah jadi harus segera ditindaklanjuti. Jangan sampai nanti hanya menjadi bunga-bunga memenuhi lemari dari Bappeda. Padahal, untuk melakukan kajian seperti ini uang yang dipergunakan tidak sedikit,’’ katanya.
Apalagi, lanjutnya, sudah ada kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Merauke dengan Republik Telo sudah go Internasional dimana sudah mengekspor hasil produksi Telonya ke Jepang maupun Hawaii. Menurut Joko, dalam mengembangkan ubi jalar tersebut, Republik Telo mempergunakan masyarakat sekitar pabrik sebagai plasma dalam memperlancar usahanya.
‘’Nah, dalam studi ini harus dikaji apakah masyarakat ini bisa dijadikan plasma telo ini. Jangan sampai kita membuat produk ini sebagai salah satu unggulan daerah tapi dari masyarakat tidak lancar,’’ katanya.
Namun begitu, terang Joko Guritno bagaimanapun masyarakat harus diberdayakan karena salah stau tujuan dari pembangunan tersebut adalah mensejahterahkan masyarakat.
‘’Memang untuk merubah karakter masyarakat dari budaya peramu menjadi masyarakat yang berpenghasilan tetap misalnya di pertanian tidak semuda membalik telapak tangan. Dibutuhkan waktu dan kesabaran dan pendampingan untuk masyarakat secara perlahan bergeser dari peramu menjadi masyarakat yang bisa berpenghasilan tetap,’’ tambahnya.
Wilayah pengembangan ubi jalar ini hampir berada di seluruh distrik di Merauke namun pengembangan terbesarnya selama ini berada di Distrik Tanah Miring kemudian Jagebob, Sota, Waan, Malind, Kurik, Naukenjerai, Semangga, Elikobel, Merauke dan 10 distrik lainnya. (02/mc.merauke/eyv)
0 komentar
belum ada komentar