Kesehatan
Ingin Pintar? Nyamil Cokelat Saja!
New York, Siapa yang tak kenal cokelat? Makanan ini baik untuk jantung, mengurangi risiko stroke hingga melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Namun cokelat juga terbukti menambah kepintaran seseorang lho.
Bermula dari penelitian seorang psikolog bernama Merrill Elias tentang kemampuan kognitif manusia. Ia melibatkan lebih dari 1.000 partisipan dari New York sejak tahun 1970-an. Saat itu, ia hanya ingin mengamati keterkaitan antara tekanan darah dan performa otak mereka.
Namun 40 tahun kemudian, atau tepatnya 15 tahun yang lalu, Elias memutuskan memperluas studinya dan mencoba menambah aspek pengamatan mereka, yaitu pola makan partisipan. Usulan ini datang dari Georgina Crichton, peneliti nutrisi dari University of South Australia.
Tim mereka lantas membuat kuesioner baru untuk mengungkap berbagai informasi terkait pola dan kebiasaan makan partisipan lalu mengaitkannya dengan performa otak. Riset kemudian dilakukan dalam kurun lima tahun, yaitu pada tahun 2001-2006.
Elias dan Chrichton kemudian membandingkan hasil tes kognitif yang dilakukan dua kelompok partisipan: yang rutin makan cokelat minimal satu kali dalam seminggu dan yang belum tentu makan cokelat satu kali seminggu.
"Kami menemukan bahwa orang-orang yang makan cokelat paling sedikit satu kali dalam sepekan cenderung memperlihatkan performa kognitif yang lebih baik," ungkapnya seperti dikutip dari Washington Post, Selasa (8/3/2016).
Bahkan setelah disesuaikan dengan variabel lain seperti usia, tingkat pendidikan, faktor risiko kardiovaskular dan kebiasaan makan. Menurut Chrichton, mengonsumsi cokelat meningkatkan kemampuan memori spasial dan visual, kemampuan berpikir abstrak, hingga melakukan tracking memori yang krusial dalam mengingat sesuatu.
"Jadi fungsi-fungsi ini dapat dilihat dengan mudah dari kehidupan sehari-hari seperti ketika mengingat nomor ponsel atau daftar belanjaan, atau melakukan dua hal dalam satu waktu," urainya.
Sejauh ini, peneliti hanya menduga hal itu ada kaitannya dengan kandungan nutrisi dalam bahan dasar cokelat yang disebut 'cocoa flavanol'. Dalam sebuah studi yang dilakukan di tahun 2014 terungkap, mengonsumsi nutrisi ini dapat mengurangi risiko penurunan kognitif yang berkaitan dengan usia.
Penelitian lain di tahun 2011 juga mengungkap konsumsi cocoa flavanol memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan psikis, sebab diduga nutrisi ini dapat meningkatkan aliran darah ke otak, yang pada akhirnya juga mempengaruhi fungsi dan performanya.
Di samping itu, cokelat juga mengandung methylxanthines, senyawa yang dihasilkan tanaman dan dapat meningkatkan berbagai fungsi tubuh, semisal tingkat konsentrasi.
www.detikhealth.com

0 komentar
belum ada komentar