Pertamina agendakan penjualan pertalite di Merauke
Petugas mengisi BBM jenis Pertalite ke tangki motor di salah satu SPBU. (Foto: Antara News)
"Pertalite itu produk unggulan kita yang baru di launching 2015 lalu. Memang mulai dari Jawa sampai akhir tahun lalu masuk ke Jayapura, dan sekarang ini sampai ke Merauke, artinya MOR VIII ini hampir seluruhnya ada Pertalite."
Jayapura (Antara) - Manajemen Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua mengagendakan penjualan BBM jenis pertalite di Kabupaten Merauke untuk memperluas jangkauan BBM nonsubsidi tersebut.
"Pertalite itu produk unggulan kita yang baru di launching 2015 lalu. Memang mulai dari Jawa sampai akhir tahun lalu masuk ke Jayapura, dan sekarang ini sampai ke Merauke, artinya MOR VIII ini hampir seluruhnya ada Pertalite," ujar General Manager Pertamina MOR VIII Aldi Hendry di Jayapura, Senin.
"Jadi kita rencanakan pada 21 April bertepatan dengan Hari Kartini kita launching Pertalite," sambungnya.
Ia mengungkapkan sejauh ini konsumsi pertalite di Papua sangat bagus karena secara persentase angkanya tertinggi di seluruh Indonesia.
"Mungkin secara nasional kalau kita lihat per outlet di Papua lebih besar, tapi secara jumlah Papua ini sedikit karena populasinya juga sedikit," kata dia.
"Tapi penerimaan masyarakat di papua lebih bagus untuk Pertalite, kita lihat perSPBU bisa 30 persen, artinya ada pergantian dari premium ke pertalite."
Kini, telah ada empat SPBU di wilayah jayapura yang memasarkan Pertalite, yaitu, SPBU Entrop, SPBU Kotaraja, SPBU Hawai dan SPBU Sentani Kota.
Sebelumnya Manager Ritel Pertamina MOR VIII Maluku-Papua Zibali Hisbul menjelaskan Pertamina secara konsisten terus mengupayakan agar masyarakat bisa beralih menggunakan pertalite dan meninggalkan premium yang masih disubsidi pemerintah.
"Jadi dalam rangka untuk mendorong penjualan Pertalite sebagai produk baru yang masuk ke Papua d akhir 2015, kita ingin selalu melakukan upaya agar masyarakat melakukan switching dari premium ke pertalite," katanya.
Dijelaskannya, dengan beralihnya masyarakat ke pertalite, setidaknya memberikan keuntungan bagi tiga pihak. Pertama, bagi konsumen karena mendapatkan BBM yang lebih berkualitas, lebih irit dan lebih pas untuk mesin kendaraan dengan harga yang terjangkau.
Kedua, bagi pemerintah, hal ini mengurangi beban subsidi yang harus ditanggung oleh negara. jadi ini membantu negara bisa lebih mengalokasikan anggaran ke hal-hal yang lebih produktif.
Ketiga, bagi Pertamina, seperti diketahui kita masih menjalani penugasan yang ongkos angkutnya cukup memberatkan Pertamina. Dengan beralih ke pertalite, setidaknya mengurangi beban yang ditanggung Pertamina.
Sumber : www.antarapapua.com
0 komentar
belum ada komentar