
Pasar Mama Papua, Torabika Soccer Championship Atau Somasi?
Jayapura, Jubi – Sekretaris Solidaritas Pedagang Asli Papua (Solpap) mempertanyakan keseriusan Presiden Jokowi untuk membuktikan janjinya membangun pasar bagi mama-mama Papua.
“Dua minggu lalu, orang dari Kantor Sekretariat Presiden (KSP) datang ketemu kami di pasar. Mereka mengaku datang untuk bicara dengan pemerintah daerah soal pembangunan pasar,” kata Robert Jitmau kepada Jubi, Rabu (20/4/2016).
Katanya, lanjut laki-laki asal Maybrat yang akrab dipanggil Rojit ini, orang-orang dari KSP ini mengatakan Presiden sudah panggil Menteri BUMN untuk cek tanah Perum Damri yang rencananya akan dibangun pasar untuk mama-mama Papua. Sebab presiden akan datang ke Jayapura akhir bulan April ini. Belakangan ini diberitakan oleh media Presiden akan datang ke Jayapura pada tanggal 29 untuk membuka Kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC).
“Orang dari KSP ini bilang, Presiden mau lokasi pembangunan pasar yang adalah lahan Perum Damri itu harus sudah bersih sebelum tanggal 30 (April),” kata Rojit.
Menurut Rojit, orang-orang dari KSP yang datang itu menyampaikan bahwa proses tukar guling lahan Damri yang selama ini direncanakan tak bisa dilakukan karena terbentur regulasi, maka Pasar untuk mama-mama akan dibangun bersama kantor Damri.
“Infonya begitu, pasar dibangun sama-sama dengan kantor Damri. Yang nanti bangun pasar itu juga Perum Damri. Mereka bilang sudah bicara juga dengan Bappeda Papua,” kata Rojit.
Namun sampai hari ini, belum terlihat tanda-tanda kalau lokasi yang digunakan Damri selama ini akan dibersihkan.
“Ini sudah tanggal 20. Mereka mau tipu-tipu lagi ka?” tanya Rojit.
Rojit juga mengatakan orang-orang yang datang ini sekarang malah meminta data mama-mama pedagang yang biasa berdagang di pasar. Menurutnya, sudah banyak orang yang datang minta data, minta KTP atau wawancara tapi tak ada sedikitpun titik terang kalau Pasar Mama-Mama Papua akan dibangun.
“Kalau mau minta-minta data, minta saja di Dinas Pekerjaan Umum Provinsi. Kami sudah kasih kesana. Bosan kami kasih data terus tapi tdk ada tanda-tanda pasar akan dibangun,” kata Rojit.
Rojit mengaku, mama-mama di pasar sudah bosan mendengar janji-janji dari orang-orang yang datang mewakili pemerintah. Mama-mama sepakat menunggu hingga tanggal 25 April. Jika sampai tanggal 25 April nanti masih belum ada tanda-tanda, maka tindakan somasi pada Presiden Jokowi yang sudah direncanakan selama ini akan dilakukan.
Terpisah, Mama Yuli, salah satu pedagang di Pasar Sementara untuk Mama-mama Papua mengaku bingung dengan orang-orang yang datang bicara soal pasar.
“Mereka datang terus, tanya ini, tanya itu. Janji ini, janji itu. Tapi hasilnya nol,” kata Mama Yuli kesal.
Ia mengaku, mama-mama di pasar hanya ingin lihat lahan Damri itu dibersihkan agar bisa segera dibangun pasar.
“Waktu Jokowi dilantik, saya diundang ke Jakarta. Dikasih tumpeng oleh Presiden. Presiden janji sendiri akan bangun pasar untuk kami. Tapi kapan?” tanya Mama Yuli.
Sama seperti Rojit, Mama Yuli juga bertemu dengan orang-orang dari KSP.
“Waktu ketemu, saya tidak mau bicara banyak lagi. Saya cuma bilang, kalau mau bangun pasar segera bersihkan lahan Damri seperti yang kamu bilang itu, jangan tipu-tipu terus,” kata Mama Yuli.
Sumber : tabloidjubi