Putra Daerah Diprioritaskan Dalam Penerimaan Anggota Polri
(SM),
Kepolisian Daerah Papua memprioritaskan keterwakilan putera daerah dalam rekrutmen calon anggota Polri. Kuota untuk putera daerah sebanyak 70%, dan 30 untuk pendatang.
“Merauke sebagai salah satu daerah penerimaan awal. Sesuai perintah Kapolda, kuotanya 70% putera daerah dan 30% non Papua,” terang Wakapolres Merauke, Kompol Muhsin Ningkeula, Rabu (20/4/2016).
Kebijakan Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw bahwa rekruitemen itu harus memprioritaskan 70% putera daerah. Tetapi kriteria dan syarat calon anggota Polri tetap mengacu pada ketentuan yang ada.
“Ada kebijakan yang mempermudah khusus putera daerah, misalnya untuk tinggi badan dan lainnya itu diturunkan. Terutama yang paling penting itu kesehatan,” katanya.
Untuk memferivikasi keterwakilan putera daerah, Polres Merauke melibatkan Lembaga Masyarakat Adat (LMA) dan beberapa instansi lainnya.
“Dalam 2 hari ini sudah 140 peserta yang mendaftar untuk brigadir dan tamtama. Kami baru verifikasi, ada 31 putera daerah,” sebutnya.
Sementara Ketua Komisi A DPRD Merauke, Moses Yeremias Kaibu turut memantau penerimaan anggota Polri di Polres Merauke. Ia meminta agar rekruitmen itu benar-benar sesuai instruksi Kapolda Papua.
“Karena adanya instruksi itu, maka ini menjadi kewajiban kami untuk memantau penerimaan ini,” ujarnya.
Ia mengaku menerima laporan dari masyarakat bahwa cukup banyak anak-anak asli Papua yang gugur dalam seleksi penerimaan itu.
“Ini perlu dijelaskan baik, agar tak ada respon miring dari masyarakat bahwa anak Papua dianaktirikan,” ujarnya. Seraya menambahkan, putera daerah yang mengikuti seleksi itu perlu menyiapkan administrasi dan menjaga kesehatan dengan baik. (Get)