Fitur Baru Google Translate Terinspirasi Orang Indonesia
Head of Communications Google Indonesia Putri Silalahi usai sesi video call peluncuran Google Translate 5.0
di Kantor Google Indonesia, Jakarta, Kamis (12/5/2016)
JAKARTA, KOMPAS.com — Sekitar 500 juta netizen menggunakan Google Translate secara aktif untuk menerjemahkan beragam bahasa. Indonesia masuk dalam 20 besar negara yang berkontribusi paling banyak untuk jumlah tersebut.
Tak heran jika pasar Indonesia sangat diperhitungkan dalam merumuskan fitur-fitur baru di Google Translate. Menurut Product Manager Google Translate Julie Cattiau, fitur teranyar bernama "Tap-To-Translate" pun terinspirasi dari kehidupan masyarakat Indonesia.
Inspirasi itu muncul kala Cattiau berlibur ke Indonesia beberapa saat lalu. Di pesawat, ia bertemu dengan orang Indonesia yang sehari-hari harus berkomunikasi dengan orang berkebangsaan dan berbahasa lain.
"Saya ketemu orang Jakarta. Neneknya berbicara bahasa China, pacarnya orang Singapura, dan ada juga keluarganya yang berbahasa Jepang," kata dia kepada KompasTekno via video call dari Kantor Google Indonesia, Jakarta, Kamis (12/5/2016).
Tak perlu repot lagi
Cattiau pun paham bagaimana sulitnya orang tersebut ketika harus berkomunikasi via aplikasi chat dengan orang-orang terdekatnya. Setidaknya ada enam tahapan yang harus ia lewati untuk bertukar pesan, mulai dari menyalin teks, menerjemahkan ke aplikasi Google Translate, hingga membalas dengan bahasa yang dipahami lawan bicara.
Dari situ, muncul ide Cattiau untuk memboyong fungsi Google Translate ke berbagai aplikasi pihak ketiga, yakni WhatsApp, Path, dan kawanannya.
Pengguna tak perlu lagi bolak-balik membuka dan menutup aplikasi hanya untuk membalas sebuah pesan. Pengguna cukup mengeblok pesan berbahasa asing yang diterima via aplikasi chat.
Selanjutnya, ikon Google Translate akan menyempil di aplikasi tersebut untuk menawarkan bantuan penerjemah. Pengguna hanya perlu menekan ikon itu dan memilih bahasa yang ingin diterjemahkan.
"Pembaruan ini cocok banget untuk orang Indonesia, apalagi kalau kita melakukan pekerjaan yang mengharuskan berkomunikasi dengan orang luar yang bahasanya beragam," kata Head of Communications Google Indonesia Putri Silalahi pada kesempatan yang sama.
Beberapa pengguna beruntung sudah bisa menjajal kemampuan tersebut. Sisanya akan perlahan mendapat pembaruan, setidaknya hingga akhir pekan ini.
Untuk sementara, baru pengguna Andorid yang bisa merasakan manfaat Tap-To-Translate. Belum jelas, kapan fitur tersebut diboyong untuk pengguna iOS.
(Sumber : www.kompas.com)
0 komentar
belum ada komentar