Kepala Bulog Sub Divre Merauke, Said El Zabali  mengatakan, pembelian beras dari petani melalui para mitra kerja, masih terus dilakukan. Sampai sekarang, beras di  gudang bulog, sudah mencapai 28.000 ton lebih. Target pencapaian tahun 2016 adalah 29.800 ton. Jadi, tersisa 1.000 ton lebih, target  itu tercapai.

“Saya tetap optimis kalau hingga Desember,  target tercapai, bahkan lebih. Karena sampai hari ini,  belum dihitung berapa ton beras yang masuk di  gudang bulog. Penyerapan juga, terus berlangsung,” ungkap  Said kepada Jubi Jumat (30/9/2016).

Dari pantauan yang dilakukan di sejumlah sentra produksi padi, banyak petani masih memanen pada musim tanam kedua (gadu). Dengan demikian, gabah yang ada, masih dijemur dan baru akan dibawa ke tempat penggilingan guna digiling menjadi beras dan dijual lagi melalui para mitra.

Pada prinsipnya, jelas dia, berapapun beras petani yang sudah digiling, siap dibeli Bulog Sub Divre Merauke dengan harga Rp 7.300/kg. “Kami sudah berkomitmen ‘menyapu bersih’ beras dari para petani,” tegasnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Merauke, Bambang Dwiatmoko mengaku, hasil panen tahun 2016, jauh lebih baik dibandingkan tahun 2015 silam. Karena curah hujan mendukung.  Belum lagi, petani membuka areal dalam jumlah lebih luas.

“Kita bersyukur karena hasil panen tahun ini lebih baik, setelah curah hujan maupun saluran irigasi mendukung. Sehingga petani pun berlomba-lomba membuka lahan dalam skala luas mulai dari musim tanam pertama hingga kedua,” tuturnya.

sumber : http://tabloidjubi.com