Gempa yang terjadi sekitar 1 menit pada Senin dinihari sekitar pukul 02.44 WIT tidak berpotensi tsunami karena pusat gempa berada di dararan Papua New Guinea. Prakirawan BMKG Merauke Yunita mengatakan meskipun pusat gempa berada di daerah PNG namun dampak gempa juga terasa hingga ke Kabupaten Merauke yang mencapai sekitar 4 hingga 5 SR. Dikatakan gempa bumi tektonik 7,6 SR merupakan gempa terbesar yang terjadi diwilayah PNG dan berdampak hingga ke wilayah sekitarnya dengan jumlah gempa susulan sebanyak 11 kali.

“Terkait gempa yang terjadi disekitar Merauke dapat kami informasikan bahwa kekuatan dipusat gempa sekitar 7,6 SR dan waktu terjadinya gempa pada 26 Februari 2018, jam 02.44 WIT dini hari pada koordinat di 6.09 LS – 142.72 BT, dengan kedalaman 96 km. Lokasinya berada di Papua New Guinea dan jarak dari Indonesia sekitar 266 km Tenggara dari Bovendigoel, Papua. Dan diinformasikan dari BMKG bahwa gempa tidak berpotensi tsunami” Kata Yunita.

Menurut Yunita khusus Kabupaten Merauke hingga saat ini tidak terdapat data korban jiwa maupun kerusakan bangunan, karena dampak gempa hanya berkisar 4 hingga 5 SR dan tidak berpotensi tsunami.

Yunita juga menambahkan warga masyarkat Kabupaten Merauke tidak perlu resah dan tetap melakukan aktifiktas seperti biasanya.

Sumber : RRI