Penanganan Anak Aibon di Merauke Belum Optimal
Merauke, TN – Penanganan anak aibon di Kota Merauke, Papua hingga kini masih belum optimal. Pasalnya, belum ada kerja sama dan niat melayani dengan hati oleh Forum Peduli Penyalahgunaan Lem (FP2L) di Merauke.
Wakil Ketua FP2L Merauke, dr.Anna Mahuze menyampaikan penanganan terhadap 47 anak penghisap lem aibon belum optimal karen tidak ada komunikasi yang berkelanjutan antara ketua, wakil dan anggota FP2L maupun kerjasama dengan para orangtua.
“Kami dalam forum cukup lengkap dari beberapa elemen, cuma dalam pemberian makan kepada anak, sebagian besar tidak mau terlibat untuk melayani anak. Sampai sekarang belum ada evaluasi dari beberapa program yang kami lakukan,” ujar dr. Anna, Sabtu (23/6) di Merauke.
Program dapur umum pemberian makan berlangsung sejak awal November sampai 20 Februari 2018. Kurang lebih 3 bulan anak-anak diberikan makan setiap hari berkat bantuan dana pemerintah daerah dan donatur. Dengan harapan, ketika anak-anak diberi makan serta beberapa program yang dibuat akan mengalihkan mereka untuk tidak menggunakan lem aibon.
Harapan tersebut belum terwujud, karena ternyata kebiasan mengihisap lem masih dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Masih perlu kerja sama yang baik untuk menangani persoalan anak sampai hasil yang diinginkan.
Disisi lain, para orangtua tidak punya upaya untuk menjaga anak-anaknya agar tidak berhubungan dengan lem tersebut yang dampaknya terhadap kesehatan jadi terganggu hingga pada kematian.
“Rencana ke depan sebelum kita bertindak lebih, kita mau supaya orangtua diberikan pemahaman sampai benar-benar bertanggungjawab atas anak-anak mereka. Karena tanpa dukungan orangtua akan sulit mendapatkan hasil. Salah satunya pendidikan bagi orangtua,” ucapnya mengakhiri. (***)
Sumber : www.Teropongnews.com
0 komentar
belum ada komentar