Dinkes Diminta Serius Tangani Stunting
Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke diminta untuk menangani masalah stunting atau pertumbuhan yang tidak normal menyebabkan anak menjadi pendek karena masalah gizi dan sebagainya.
Permintaan ini disampaikan Wakil Bupati Merauke Sularso, SE ketika membuka rapat kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke yang dihadiri 25 kepala puskesmas, sekertaris dan bendara puskesmas, Senin (4/3/2019).
Menurut Wabup Sularso, masalah stunting merupakan issu nasional yang muncul ketika adanya isu KLB di Asmat.
"Sehingga menjadi perhatian pemerintah pusat dan ini menjadi ingatan kita semua untuk bersama-sama melihat dan mengkaji serta mengevaluasi sehingga kita bisa mengambil tindakan preventif. Mudah-mudahan di Kabupaten Merauke angka stuntig bisa ditekan dan kalau boleh tidak ada," katanya.
Menurut Wabup Sularso, angka stunting menjadi perhatian secara nasional karena perkembangan bangsa Indonesia dari generasi ini tidak terlepas dari bagaimana menyiapkan anak-anak kedepan agar bisa tumbuh normal baik dan pemenuhan gizinya tercakup dan terpenuhi.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merakue dr. Adolf Y. Bolang mengungkapkan pada tahun 2019 ada 5 titik program prioritas yakni menurunkan angka kematian kelahiran dan angka kematian ibu, mencengah dan pengendalian penyakit tidak menular, melanjutkan upaya menurunkan stunting atau perawakan pendek. Selanjutnya, pencengahan dan eliminasi TB serta peningkatan cakupan dan mutu imunisasi.
Untuk Imunisasi MR yang digelar di tahun 2018 lalu, Adolf Bolang menyampaikan terima kasih karena pencapaikan imunasisasi MR tersebut diatas 100%. "Saya terima kasih kepada kita semua yang telah berupaya di lapangan sehingga angka imunisasi MR kita pencapaiannya diatas 100%," katanya.
Sumber : MC Kab. Merauke