Bisnis
Pemkab Merauke dan WWF-Indonesia Gelar Diskusi Pengelolaan Perencanaan Kawasan Strategis
Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke dan WWF-Indonesia menggelar diskusi yang difokuskan tentang pengelolaan rencana kawasan strategis Kabupaten Merauke.
Dalam diskusi tersebut membahas sinergi dengan perencanaan ruang dan wilayah kabupaten dan provinsi terhadap upaya pengelolaan ekosistem esensial koridor Wasur, Bupul, Bian (WaBuBi) seluas 203, 368, 98 Ha. Termasuk penyusunan rencana aksi untuk pengelolaan kawasan ekosistem esensial.
"Kawasan koridor WaBuBi merupakan kawasan di luar kawasan konservasi atau lindung yang berfungsi sebagai wilayah penting yang menghubungkan dua wilayah konservasi Taman Nasional Wasur dan Cagar alam Bupul," jelas Southern Papua Landscape Manager WWF Indonesia, Bernardus R. Tethool dalam sambutannya, di Megaria Merauke, Kamis (14/03/2019).
Kawasan konservasi ini dirancang untuk menjaga fungsi ekosistem, aliran dan pertukaran genetika kedua kawasan dikarenakan koridor merupakan jalur migrasi satwa-satwa species kunci (Kanguru, Cendrawasih, Kakatua, Mambruk dan Kasuari).
Disamping itu, koridor ini menjadi penghubung ruang hidrologi Daerah Aliran Sungai (DAS) Bian, Kumbe, dan Maro serta sebagai penghubung ruang kelola masyarakat adat suku Kanume, Marory Mengey, Yeinan dan Bian Anim.
"Kawasan WaBuBi diharapkan dapat memberikan fungsi sosial dan ekonomi sehingga dapat menyejahterakan masyarakat," ucapnya.
Dalam diskusi tersebut diharapkan pula ada pemahaman bersama tentang upaya mendorong pengelolaan kawasan ekosistem esensial antar kawasan konservasi, sehingga konsep pembangunan, perlindungan SDA dan hak-hak masyarakat dapat terakomodasi dengan baik.
"Tiga daerah tersebut sebagai daerah migran satwa dari luar, yang harus dilindungi. Terutama ada kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh masyarakat maupun pemerintah," tambah Harmini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Merauke.
Ia mengatakan, pembangunan berkelanjutan adalah membangun sekarang tanpa mengorbankan masa depan dan ramah lingkungan. Agar lingkungan tetap terjaga dan dapat dinikmati anak cucu.
"Diskusi kita harus terarah supaya dapat memberikan rekomendasi pembangunan dan perlindungan di daerah kawasan strategis untuk keberlangsungan masa depan," pungkasnya.
Sumber : MC Kab.Merauke