Mengevaluasi Kinerja Dan Hasil Pertanian, Digelar Rapat Kerja Di Merauke
Rapat kerja awal tahun Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke dalam rangka mengevaluasi kinerja dinas pada tahun 2018 dan sinkronisasi perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan kerja.
Maksud dan tujuannya adalah dalam rangka meningkatkan produksi, produktifitas dan kualitas hasil pertanian baik secara regional maupun nasional.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke, Edi Santoso mengatakan tahun 2018 terjadi peningkatan produksi yang cukup signifikan dibandingkan 2017, yaitu ada peningkatan 44 persen.
"Ini merupakan satu kebanggaan bagi kita semua, para petani telah melaksanakan kegiatan usaha tani dengan kerja keras dan ada peningkatan produksi," jelasnya di Gedung Bellafiesta Merauke, Senin (29/04/19).
Edi Santoso mengatakan, meskipun rata-rata produktivitas baru mencapai 5,25 ton per hektar, namun jika dilihat dari capaian target luas tanam akhir tahun lalu, bisa melampaui target yang ditetapkan.
Kesempatan itu, disampaikan bahwa petani masih kekurangan mesin panen atau combain terutama di kawasan sentra petani di Merauke. Hal ini karena penambahan luas tanam yang terus meningkat setiap tahunnya.
2018 hasil produksi di kabupaten Merauke mencapai 290.000 ton gabah kering panen. Target 2019 Merauke bisa mencapai 300.000 gabah kering panen. Ini diharapkan pencanangan lumbung pangan di Merauke direalisasikan secara bertahap.
Sebagai daerah yang dicanangkan sebagai lumbung pangan, Bupati Merauke Fredrikus Gebze telah menyampaikan secara langsung kepada Presiden Jokowi untuk lebih serius memperhatikan kebutuhan pertanian di Merauke.
"Dengan peningkatan produksi gabah setiap tahun, saya mempunyai rencana untuk mengekspor beras ke Israel. Ini butuh peran serta dari semua pihak dalam mensukseskan pertanian kita," ucap Bupati Merauke.
Lanjut dia, pemerintah terus berupaya dalam melengkapi kebutuhan para petani baik peralatan maupun infrastruktur tani. Rapat kerja ini diikuti oleh para penyuluh pertanian, seluruh mantri tani, SKPD terkait dan semua pihak terkait.
Mengevaluasi Kinerja Dan Hasil Pertanian, Digelar Rapat Kerja Di Merauke
Rapat kerja awal tahun Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke dalam rangka mengevaluasi kinerja dinas pada tahun 2018 dan sinkronisasi perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan kerja.
Maksud dan tujuannya adalah dalam rangka meningkatkan produksi, produktifitas dan kualitas hasil pertanian baik secara regional maupun nasional.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke, Edi Santoso mengatakan tahun 2018 terjadi peningkatan produksi yang cukup signifikan dibandingkan 2017, yaitu ada peningkatan 44 persen.
"Ini merupakan satu kebanggaan bagi kita semua, para petani telah melaksanakan kegiatan usaha tani dengan kerja keras dan ada peningkatan produksi," jelasnya di Gedung Bellafiesta Merauke, Senin (29/04/19).
Edi Santoso mengatakan, meskipun rata-rata produktivitas baru mencapai 5,25 ton per hektar, namun jika dilihat dari capaian target luas tanam akhir tahun lalu, bisa melampaui target yang ditetapkan.
Kesempatan itu, disampaikan bahwa petani masih kekurangan mesin panen atau combain terutama di kawasan sentra petani di Merauke. Hal ini karena penambahan luas tanam yang terus meningkat setiap tahunnya.
2018 hasil produksi di kabupaten Merauke mencapai 290.000 ton gabah kering panen. Target 2019 Merauke bisa mencapai 300.000 gabah kering panen. Ini diharapkan pencanangan lumbung pangan di Merauke direalisasikan secara bertahap.
Sebagai daerah yang dicanangkan sebagai lumbung pangan, Bupati Merauke Fredrikus Gebze telah menyampaikan secara langsung kepada Presiden Jokowi untuk lebih serius memperhatikan kebutuhan pertanian di Merauke.
"Dengan peningkatan produksi gabah setiap tahun, saya mempunyai rencana untuk mengekspor beras ke Israel. Ini butuh peran serta dari semua pihak dalam mensukseskan pertanian kita," ucap Bupati Merauke.
Lanjut dia, pemerintah terus berupaya dalam melengkapi kebutuhan para petani baik peralatan maupun infrastruktur tani. Rapat kerja ini diikuti oleh para penyuluh pertanian, seluruh mantri tani, SKPD terkait dan semua pihak terkait.