Produk Lokal Didorong Menambah Income Warga Perbatasan
Sebagai oleh-oleh khas daerah perbatasan RI-PNG Distrik Sota Kabupaten Merauke, produk lokal seperti kerajinan tangan, hasil olahan minyak kayu putih, sarang semut, buah merah dan noken akan dipajangkan saat pelaksanaan kegiatan Border Festival Cross (BFC) atau Festival Lintas Batas pada bulan Juni mendatang.
"Kita selaku Pemerintah terus berupaya mendorong masyarakat dalam meningkatkan ekonomi melalui pemasaran produk lokal kepada para wisatawan," jelas Kepala Distrik Soata, Yuliastri Karim di Merauke, Jumat (12/04/19).
Ia mengatakan, dalam sehari jumlah pelintas batas di perbatasan RI-PNG berkisaran antara 30-40 orang. Baik yang datang dari negara PNG maupun dari Indonesia yang menyebrang ke wilayah PNG.
Para pelintas batas harus melalui pintu-pintu pemeriksaan. Karantina Kesehatan Pelabuhan untuk memeriksa kesehatan pelintas, kemudian ke petugas Karantina tumbuhan, Karantina Ikan dan Beacukai dan pos Imigrasi.
Pada umumnya, kegiatan mereka untuk berbelanja kebutuhan hari-hari. Seperti beras dan sembako lainnya. Warga PNG juga memasarkan daging dan ikan di daerah Sota.
"Sampai saat ini situasinya masih kondusif. Waktu kunjungan dibatasi mulai dari jam 06.00-05.00 with. Selebihnya palang pintu pos penjagaan sudah ditutup," terang Kadistrtrik Sota.
Kegiatan Border Festival Cross yang nanti diselenggarakan di Sota diharapkan lebih menarik wisatawan yang berkunjung ke Sota. Sehingga menjadi dorongan bagi masyarakat dalam mengembangkan potensi yang ada di daerah itu sebagai sumber pendapatan Merauke.