Trik Tangkis Pembajakan dan Pulihkan Akun WhatsApp
Pengamat keamanan siber dari Communication Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha memberikan tips agar media sosial seperti twitter dan WhatsApp tidak menjadi korban pembajakan.
Pratama mengatakan untuk mengamankan akun WhatsApp dari tangan usil, pengguna harus mengaktifkan otentikasi dua langkah.
Fitur otentikasi dua langkah sudah dimiliki oleh hampir semua penyedia layanan media sosial. Fitur ini mengharuskan pengguna yang mengakses akun media sosial dari perangkat baru untuk memasukkan nomor verifikasi yang dikirimkan ke kotak masuk pemilik akun.
"Untuk mengamankan Whatsapp sama seperti medsos, aktifkan otentikasi dua langkah di pengaturan keamanan. Jadi secara berkala Whatsapp akan meminta beberapa digit nomor untuk masuk ke aplikasi," jelas Pratama.
Disamping itu, ia juga mengatakan pemilik akun harus mengganti kata sandi secara berkala demi meminimalisir potensi pembajakan.
Pemilik akun juga harus menonaktifkan akses ke aplikasi pihak ketiga seperti aplikasi kuis maupun gim.
"Lakukan otentikasi dua langkah lalu matikan layanan pihak ketiga seperti game dan aplikasi. Semakin populer artinya semakin besar kemungkinan menjadi target peretasan oleh siapapun," ujarnya.
Pratama mengakui pembajakan melalui pengambil alihan nomor WhatsApp politis, juru kampanye, hingga selebritis yang dikenal publik sangat mungkin terjadi. Pasalnya kondisi keamanan siber Indonesia tergolong masih rentan.
Menurutnya, salah satu upaya pembajakan nomor WhatsApp dilakukan dengan cara mengkloning nomor yang diawali oleh kloning kartu SIM.
"Paling penting bila dikloning, langsung lapor operator, karena nomor kita telah terdaftar dengan Nomor Induk Kependudukan dan Kartu Keluarga jadi bisa langsung dimatikan dan WA diambil alih," jelasnya.
Hal yang patut diwaspadai oleh pemilik akun adalah saat orang yang mengambilalih WhatsApp mengganti dengan nomor baru. Jika hal itu dilakukan, maka pemilik asli akan kehilangan akses ke akun dan seluruh percakapan WhatsApp.
"Bahkan bila nomor dikembalikan oleh provider sekalipun. Kewaspadaan juga harus ditingkatkan di ponsel kita, agar terbebas dari malware yang bisa mengambil alih gawai kita," ujar Pratama.
sumber : cnn indonesia