Staf Ahli Bupati Merauke Bidang Ekonomi Pembangunan, Vicky A. Imkotta melakukan monitoring pelaksanaan pembangunan yang bersumber dari Dana Kampung tingkat distrik dan kampung pada Distrik Kimam dan Distrik Waan Kabupaten Merauke Papua.

Dari monitoring yang dilakukan sejak beberapa hari lalu ditemukan beberapa masalah yang belum diselesaikan di kampung-kampung. Sebagian pembangunan dinyatakannya masih terbengkalai lantaran kepala kampung tidak menetap di kampung karena lebih nyaman tinggal di kota kabupaten.

"Kunjungan saya di Distrik Kimaam, Kampung Kimaam, Deka, Woner, lalu Distrik Waan Kampung Waan. Masyarakat keluhkan kepala kampung selalu berada di Kota Merauke," ujarnya, Jumat (24/05/19).

Secara umum ada program yang dilakukan namun tidak semua dituntaskan. Seperti bangunan fisik balai kampung yang dikerjakan sejak 2018 belum selesai 100%. Kemudian pembangunan rumah masyarakat, dan di bidang pertani pembukaan lahan persawahan terkendala rusaknya alat mesin pertanian (Alsintan).

Kerusakan Alsintan mengakibatkan petani kesulitan mengolah lahan sebab harus dilakukan secara manual. Selain itu, belum optimal memanfaatkan bahan lokal seperti balok atau kayu yang bisa dipakai untuk pembangunan balai kampung. Semua bahan didatangkan dari Kota Merauke dengan mencarter kapal kesana.

"Masyarakat menanti kehadiran kepala kampung agar bisa memberi keterangan kepada mereka berapa sebenarnya dana yang sudah terpakai dan dana yang masih tersisa. Pengguna dana kampung dinilai tidak transparan," tandas Vicky.

Lanjutnya lagi, dari masyarakat Kimaam dikeluhkan layanan listrik yang belum maksimal karena setiap malam terjadi pemadaman bergilir sementara siang hari tidak beroperasi. Pasalnya, salah satu mesin pembangkit listrik rusak sejak bulan September 2018. Masalah ini menurutnya sudah dilaporkan ke PT PLN Merauke dan diharapkan segera ditindaklanjuti.

"Sebagai tindak lanjut hasil monitoring ini akan dilaporkan kepada bapak bupati, untuk bagaimana keputusan selanjutnya," ucapnya mengakhiri. 

Sumber : MC Merauke