MRP "Dengar Langsung"Â Aspirasi Pemekaran Provinsi Papua Selatan
Menyikapi aspirasi Pemekaran Provinsi Papua Selatan (PPS) di wilayah Selatan Tanah Papua, maka Majelis Rakyat Papua (MRP), Jumat (22/6) melakukan kunjungan ke Kabupaten Merauke.
Tim dipimpin langsung oleh Wakil Ketua II MRP,Engelberta Kotorok,SE dan Ketua Pansus Pemekaran Wiro Watken serta sejumlah anggota Pansus Pemekaran.
Engelberta Kotorok, mengatakan ini adalah sebuah proses yang harus dilalui dan merupakan respon dari MRP untuk secara langsung mendengarkan pendapat maupun aspirasi dari masyarakat Merauke, Mappi, Asmat dan Boven digoel yang ingin memekarkan diri dari Provinsi Papua, ujarnya saat dikonfirmasi di Bandara Mopah Merauke saat kedatangannya di Kabuapten Merauke.
Kendati ada keinginan dari masyarakat untuk segera dikeluarkan rekomendasi, tetapi yang perlu untuk di pahami bahwa rekomendasi itu akan keluar setelah melalui proses, yang mana hasil dengar pendapat ini akan di bawa kembali ke Jayapura untuk rapat lagi dan setelah itu akan dilakukan Pleno untuk mengambil keputusan. Menurutnya kapan rekomendasi itu akan turun tergantung dari pleno nantinya.
Ia juga menambahkan, setelah aspirasi itu masuk ke MRP selanjutnya ditindaklanjuti dengan pembentukkan Pansus Pemekaran sehingga setiap kali tim MRPbisa datang ke Merauke untuk mendengarkan langsung aspirasi dari Masyarakat di Selatan Papua.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Pansus Pemekaran, Drs.Wiro Watken bahwa aspirasi pembentukkan PPS merupakan sebuah kerinduan yang sudah begitu lama sehingga MRP sebagai representase dari masyarakat Papua berkewajiban untuk menjaring itu dan menggodoknya untuk kemudian dikeluarkan sebuah rekomendasi yang tidak bisa dipastikan kapan rekomendasi itu akan keluarkan namun diusahakan secepat mungkin,ujarnya.
Kendati di Papua ini ada beberapa daerah yang menginginkan untuk dimekarkan tetapi menurutnya PPS yang dinilai paling siap untuk menerima kehadiran tim dari MRP. Apalagi perjuangan PPS ini sudah cukup lama yaitu sekitar sebelas tahun dan ini merupakan kewajiban MRP untuk bagaimana merealisasikan aspirasi masyarakat yang telah memperjuangkan aspirasi ini, serta upaya untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat Papua,lanjutnya.
Sementara itu selaku Koordinator Ikatan Masyarakat Papua Selatan, Johanes Gluba Gebze ketika di konfirmasi, di VIP Room Bandara Mopah Merauke mengatakan bahwa moment ini adalah genderang datangnya sebuah perubahan yang keluar dengan melibatkan seluruh kekuatan tradisi Papua Selatan,yakni tradisi Suku Marind,Muyu, Mandobo,Mappi,Asmat dan tradisi Papua lainnya. Ia juga ingin sampaikan kepada publik bahwa kami sudah siap menyongsong Papua Selatan dan MRP sebagai representase kultural dari rakyat papua dihadirkan untuk melihat, mendengarkan langsung kemauan batin masyarakat papua selatan untuk diantarkan sampai ke meja undang – undang pembentukan Provinsi Papua Selatan,Kota Merauke dan Kabupaten Muyu,ujarnya
Mengenai kesiapan Sumber Daya Manusia, Johanes Gluba Gebze menambahkan bahwa SDM Masyarakt Papua Selatan telah siap. Sekalipun untuk semua stara, jika dilihat secara grafik mungkin belum proposional tetapi kalau mau tunggu itu kapan?Dan siapa yang mau mempersiapkan?Jadi tidak ada pilihan lain dengan adanya tantangan global yakni itu dilakukan sambil jalan. Kita harus mulai, jangan tunggu. Ini sudah prinsip, jangan kalah sebelum bertarung dan jangan mundur ssebelum melangkah. Dan jangan pernah melecehkan diri sendiri dengan kata belum siap,tegasnya.