Memperingati hari anak nasional 2019, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) telah melakukan anjang sana kepada anak-anak kurang mampu yang ada di pinggiran kota Merauke. Bingkisan yang dibawa berupa perlengkapan mandi dan pembagian makanan tambahan kepada anak-anak.

Ada tiga titik yang didatangi yaitu di samping Lantamal XI, Belakang Stadion Mini Maro dan di daerah Wasur. Kesempatan itu sekaligus mensosialisasikan tetang perlindungan terhadap anak serta perilaku hidup bersih dan sehat kepada masyarakat atau orang tua anak.

"Yang kita jumpai banyak anak yang tidak sekolah, padahal rata-rata mereka usia sekolah.
Faktor ekonomi atau ketidakmampuan orang tua menjadi satu alasan bagi para orang tua tidak mendaftarkan anaknya ke sekolah," jelas Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak, Berlinda Rahmin, S.Sos di Merauke, Selasa (23/07/19).

Menurutnya, melihat kondisi tersebut, sudah bisa diperkirakan banyak generasi penerus yang tidak bisa membaca, menulis dan menghitung alias buta huruf. Untuk itu, dalam menekan angka buta huruf bagi anak-anak pinggiran ini butuh kerjasama dari semua pihak dan didukung pula dengan dana yang cukup.

"Belum lagi tempat tinggal yang kumuh, tidak bersih, pakaian seadanya dan makanan yang sulit didapat setiap hari membuat pertumbuhan tubuh anak sangat tidak sehat akibat kurang gizi," terangnya.