Kembalinya Mahasiswa ke Merauke Harus Ada Kepastian Data
Staf Ahli Bupati Merauke Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembanguanan, Vicky Imkotta mengatakan, perlu dilakukan pendataan terhadap mahasiswa Papua asal Merauke yang sudah kembali ke Merauke pasca masalah rasisme terhadap mahasiswa Papua belum lama ini.
Pendataan dilakukan untuk menginfentarisir berapa banyak dan kejelasan identitas dan asal kota studinya. Hal ini disampakan dalam rapat kedua kesiapan deklarasi damai nusantara yang dihadiri semua pihak.
"Menurut informasi sudah ada yang pulang ke Merauke, nah ini kita harus punya data pasti," tandasnya di Auditorium Kantor Bupati, Rabu (11/09).
Data tersebut, selanjutnya akan disampaikan pada forum berikutnya dalam persiapan deklarasi damai nusantara Kabupaten Merauke yang semula direncanakan tanggal 14 dan diundur ke 16 September 2019.
Lanjutnya, pemerintah ingin mengetahui alasan kembalinya mahasiswa yang studi di luar Papua, apakah cuti atau memang punya alasan khusus. Sehingga tidak simpang siur informasi yang beredar di masyarakat.
Untuk mahasiswa yang masih ada di kota studi diharapkan tetap melnjutkan studi sampai selesai, karena pemerintah menjamin keamanan dan kenyamanan.
"Namun apabila mereka tidak merasa aman, maka segera melapor pada aparat terkait di tempat studi atau ke pemerintah Papua," ajaknya.