Menteri PMK Muhadjir Effendy Mengecek Langsung Kesiapan PON Di Merauke
Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effedy melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Merauke, Papua, Kamis (23/1).
Kedatangannya tidak lain untuk melihat persiapan sarana perasarana dan infra struktur untuk penyelenggaran PON XX/2020.
Didampingi Bupati Merauke dan Muspida Plus, Menteri PMK memantau langsung pembangunan sirkuit balap motor di Distrik Tanah Miring, pembangunan Stadion Katalpal, dan rumah susun atlet yang sementara dikerjakan.
Ia mengatakan pembangunan venue-venue maupun infarstrukur pendukun PON XX/2020, progresnya sangat bagus karena berjalan sebagaimana yang ditetapkan pemerintah pusat.
"Tinggal dijaga konsistensi pengerjaan hingga mendekati pelaksanaan PON," sebut Menteri PMK usai peninjauan terakhir di Stadion Katalpal Merauke.
Ada berapa catatan yang disampaikan untuk jadi perhatian Pemda Merauke tentang bagaimana fasilitas yang sudah dibangun dengan anggaran APBN yang sangat besar itu, nantinya dapat terus dimanfaatkan setelah kegiatan PON.
"Jangan sampai selesai kegiatan PON fasilitas yang dibangun susah payah jadi mangkrak," ucapnya.
Disarankan, usai PON khusus sirkuit dan stadion digunakan untuk pembinaan atlet dari Papua supaya muncul bibit unggul olahraga yang hebat untuk tingkat nasional.
Selain itu, dengan fasilitas yang memadai ini, Merauke dijadikan center kegiatan olahraga wilayah Pasifik Selatan yang menggabungkan negara di Pasifik Selatan terutama Australia.
Bupati Merauke Frederikus Gebze menyampaikan, pembangunan stadion Katalpal dengan luasan 26,5 hektare sudah mencapai 75%. Sedangkan, sirkuit moto cross telah mencapai 30%, dan rumah susun untuk atlet sudah mencapai 85%.
"Masalah tanah sudah clean and clear. Kita harapkan sebelum bulan Juni, seluruh bangunan sudah selesai," jawab Freddy optimis
Menteri PMK menambahkan, khusus rusun atlet selanjutnya akan dihibahkan ke Pemda Merauke untuk dijadikan mess ASN, rusun nawa untuk yang berada di sekitar Universitas Musamus dan sekolah berasrama bagi siswa yang berasal dari luar kota atau kampung-kampung terjauh.
Sumber : Mc Kab. Merauke