Peredaran Uang di Merauke Mencapai Rp6 Triliun
Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka MT mengakui, selama kurun waktu 1 tahun 7 bulan ia menahkodai Kabupaten Merauke, uang sudah beredar hingga saat ini mencapai sekitar Rp.6 T triliun. Dan berbagai strategi sudah dilakukan Pemerintah Kabupaten Merauke dengan menggandeng seluruh stake holder, baik non government organization (NGO) dan internal organisasi pemerintah sendiri.
Hal itu ditegaskan Bupati dalam kesempatan membuka kegiatan Lokakarya Hasil Kajian Partisipasi Perempuan Papua Membangun Kampung Dalam Rangka Mensukseskan Kenijakan Pemkab Merauke di Hotel Akat, beberapa waktu yang lalu.
“Selain itu memang untuk tingkat pusat dana juga mengalir dari APBN yang punya kepedulian di daerah, APBD Provinsi serta internal bagi Tim anggaran kita sendiri,”ungkapnya.
Dibeberkan Bupati, APBD Kabupaten Merauke tahun 2012 kurang lebih berjumlah satu triliun dua ratus lima puluh tiga miliar. Dari APBD tersebut, yakni enam ratus miliar rupiah digunakan untuk belanja pegawai sekitar 5.042 orang, yang mana di dalamnya sudah termasuk tenaga honorer sekitar 3000 orang. Untuk belanja pembangunan sekitar lima ratus miliar rupiah.
“Jadi antara belanja pegawai dan pembangunan hampir fivety-fivety. Ya, seharusnya belanja pegawai lebih kecil sedangkan belanja pembangunannya besar. Namun ini akan kami upayakan kedepan dengan mendorong penerimaan kita untuk lebih besar lagi,”katanya.
Sementara itu APBN tahun 2012 yang diterima Kabupaten Merauke sendiri sekitar satu setengah triliun rupiah. Sebelum APBNT, biaya untuk belanja balai jalan dan jembatan mencapai sekitar delapan ratus miliar rupiah, dimana biaya tersebutbelum termasuk dengan belanja balai air dan sungai besar.
Lantas, setelah APBNT Dinas Bina Marga Merauke mendapatkan seratus lima puluh miliar rupiah dan ditambah belanja lain-lain totalnya sebesar satu setengah triliun rupiah.
“Jadi saya melihat peredaran uang di sini sangat besar, tapi proyek APBN ini rata-rata uangnya masih terputar di luar, belum semuanya jatuh ke sini,”tandasnya seraya berharap proyek APBN nantinya bisa hadir di kampung-kampung sehingga masyarakat juga bisa terlibat dalam perputaran uang ini.