Ratusan Ton Beras Petani Merauke Dikirim ke Surabaya
Perdana pengiriman beras petani Merauke melalui tol laut di Pelabuhan Laut Merauke dilepas oleh Staf Khusus Kemenhub RI, Mayjen TNI (Purn) Buyung Lalana, Senin (9/11/2020).
Sebanyak 16 kontainer dari 372,300 ton beras medium diangkut KM Logistik Nusantara 2 dari Merauke menuju Surabaya. Total MoU yang disepakati adalah sebanyak 2.500 ton beras Merauke dikirim ke Surabaya.
Direktur Perusahan Umum Daerah Aneka Usaha Malind Kanamin, Vinsensius Yondesawo mengatakan, ratusan ton beras itu diambil dari petani dengan harga Rp 7.700/Kg. Lalu dijual ke Surabaya dengan harga Rp 8.500/Kg.
“Total muatan 16 kontainer, yang terdiri dari, beras 15 kontainer, dan biji gebang 1 kontainer. Dengan rincian: beras sebanyak 372,300 ton, dan biji gebang sebanyak 20,550 ton. Sehingga totalnya sebanyak 392,850 ton,” ucapnya.
Ketua Aliansi Petani Merauke, kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi kepada semua pihak memberikan dukungan pendistribusian yang dilakukan.
“Saya sangat berharap, dengan adanya program dari Kemenhub ini dapat bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan bagi petani Merauke,” harapnya.
Staf Khusus Kemenhub dalam sambutannya mengatakan, semenjak terjadi surplus beras di Merauke mencapai 200.000 ton pada analisa bulan Agustus 2020, pemerintah pusat terus berkonsentrasi untuk dapat mendistribusikan hasil pertanian beras di seluruh Indonesia agar terjadi keseimbangan dalam ketahanan pangan dan permintaan penawaran sesuai kebutuhan pasar.
Pempus terus bersinergi dan bekerja sama dengan seluruh stake holder melalui tol laut termasuk para operator agar implementasi program tersebut mencapai hasil dan manfaat yang besar bagi rakyat Indonesia.
"Hal ini kita ingatkan kembali bahwa tol laut merupakan konektifitas laut yang efektif berupa angkutan laut yang terlayar secara rutin dan terjadwal dari wilayah Barat ke Timur Indonesia.”
Ia berharap, dengan adanya KM Logistik Nusantara 2, pemanfaatan lalu lintas udara dan penerbangan perintis, subsidi angkutan darat melalui Perum Damri, diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat dan percepatan ekonomi nasional.
Pelepasan pengangkutan perdana ditandai dengan pengguntingan pita dan pelepasan balon oleh Mayjen TNI (Purn) Buyung Lalana dihadiri pihak KSOP, PT Pelindo, dinas Perindagkop, Pelni dan pihak terkait lainnya.