Songsong Lebaran, Pemkab Merauke Siapkan 65 Sapi Dan Merauke Bebas Daging Gelonggongan
Pemerintah Kabupaten Merauke melalui Dinas Peternakan Kabupaten Merauke menyiapkan sekitar 45 sampai 60 ekor sapi, untuk memenuhi kebutuhan daging menghadapi Idul Fitri 1433 Hijriah mendatang. Dengan persiapan sapi potong dalam jumlah besar ini, juga dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan persediaan daging dan terjadi lonjakan harga jelang Lebaran 1433 Hijriah nanti. Selain itu daging sapi ini juga untuk dikirim ke luar Merauke, seperti di Jayapura dan Timika, hal tersebut di ungkapkan Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Merauke Ir Hanok Untayanan kepada wartawan di RPH Merauke, Senin lalu.
“ Sapi ini disiapkan di bawah pengawasan pemerintah untuk mengantisipasi pemotongan hewan yang mengidap salah satu penyakit membahayakan bagi kesehatan manusia.Untuk pemotongan langsung dilakukan di RPH agar lebih mudah dilakukan pengawasan terhadap sapi yang akan dipotong lain atau tidak dikonsumsi ”,Âterang Hanok.
Namun menurutnya, proses pemotongan sapi untuk persediaan daging menghadapi Lebaran nanti, akan diawasi dengan ketat, mulai dari legalitas hewan yang akan dipotong, dan kemudian hewan tersebut harus benar-benar bebas dari penyakit berbahaya.Kami pun bersyukur kasus daging gelonggongan ini belum pernah terjadi, mengingat seluruh hewan yang dipotong selama ini dalam kondisi sehat dan tidak terjangkit penyakit, sehingga warga tidak perlu khawatir karena kondisi daging sapi aman untuk dikonsumsi, akunya sebelum sapi tersebut dipotong akan dilakukan pengecekan surat jual beli hewan, serta surat keterangan kepemilikannya.
Selain itu ia juga memastikan bahwa kota Merauke terbebaskan dari daging gelonggongan karena petugas. Dari Dinas Perternakan dan Kesehatan hewan telah melakukan pengawasan mulai dari RPH hingga ke pasar, jadi masyarakat Merauke tidak perlu merasa khuatir seprti daerah-daerah lain yang banyak di temukan adanya daging gelonggongan.
“ Pemeriksaan di lakukan pada sore hari dan langsung di jaga oleh petugas RPH jadi daging gelonggongan itu tidak ada di Kota Merauke” tegas Hanok.
Di samping itu para penjual dagiing sapi di pasar Merauke juga di wajibkan untuk menggantung daging julannya, dan jika itu daging gelonggongan pasti si penjual tidak berani karena airnya akan habis. Jika ada daging yang tidak mau di gantung itu baru dapat di curigai.