Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Dipusatkan di Merauke
Merauke - Kick Off gerakan nasional pengendalian inflasi pangan di Provinsi Papua yang dipusatkan di Merauke merupakan sinergitas pemerintah pusat, pemerintah daerah dan Bank Indonesia/BI dalam mengendalikan inflasi pangan.
Hal ini bagian dari tindak lanjut arahan Presiden RI dalam Rakornas Tim Pengendalian Inflasi pada 18 Agustus 2022 lalu. Jokowi menekankan inflasi pangan harus dapat dikendalikan di seluruh Indonesia.
Untuk tingkat nasional, pencanangan sudah dilakukan tanggal 14 September yang dipusatkan di Surabaya. Khusus wilayah Indonesia Timur dilakukan pada tanggal 3 Oktober dipusatkan di Manado dan secara resmi untuk Provinsi Papua dipusatkan di Merauke, Selasa (11/10/2022).
"Mudah-mudahan gerakan ini dapat mengendalikan inflasi pangan pada kisaran 5 persen," ujar Kepala Perwakilan BI Provinsi Papua, Juli Budi Winantya di Lapangan Mandala Merauke.
Dikatakan, masalah inflasi secara global ada kecenderungan alami peningkatan sejak akhir Mei lalu. Dan pada bulan September 2022, inflasi nasional mencapai 5,95 persen. Provisi Papua tertinggi dibandingkan inflasi nasional, yaitu mencapai 7,27 persen dan menduduki peringkat ke enam dari provinsi tertinggi inflasinya se-Indonesia.
Angka 7,27 persen ini disebabkan oleh kenaikan tarif angkutan udara, kenaikan BBM, dan harga bahan makanan tercacat cukup tinggi seperti beras, cabe rawit, bawang merah, dan minyak goreng.
Dengan gerakan kick off ini inflasi pangan secara perlahan menurun dan bisa berada di kisaran 5 persen menjadi target yang harus dicapai.
Dari tiga kota di Papua yang dihitung inflasinya oleh Badan Pusat Statistik, Merauke masuk angka paling rendah kisaran 5,36 persen dibandingkan dengan Kota Jayapura dan Timika. BI sendiri bekerja sama dengan pemprov dan dinas terkait telah melakukan sejumlah kegiatan untuk menekan inflasi, seperti membangun kerja sama antar daerah provinsi untuk meningkatkan pasokan pangan dari provinsi yang mengalami surplus pangan. Namun untuk mengurangi ketergantungan ini, ada upaya peningkatan produksi pertanian seperti gerakan menanam cabe, bawang merah dll di pekarangan.
Wakil Bupati Merauke, H. Riduwan menyampaikan apresiasi atas kolaborasi dalam menekan terjadinya inflasi di daerah Papua dan Merauke sebagai daerah percontohan untuk angka inflasi terbaik.
"Terendah Merauke di Papua, maka perlu bersinergi dalam menekan harga produksi bahan pangan. "
Kesempatan yang sama, sekaligus BI serahkan bantuan kepada kelompok tani berupa alat mesin pertanian (Alsintan), sarana produksi pertanian, pemberian benih cabe merah, bawang merah dari pemerintah.
Selain itu, ada pasar murah pangan di Lapangan Mandala diikuti 10 stand dan akan berlangsung selama tiga hari untuk membantu mayarakat dengan harga terjangkau.(Get)
Merauke - Kick Off gerakan nasional pengendalian inflasi pangan di Provinsi Papua yang dipusatkan di Merauke merupakan sinergitas pemerintah pusat, pemerintah daerah dan Bank Indonesia/BI dalam mengendalikan inflasi pangan.
Hal ini bagian dari tindak lanjut arahan Presiden RI dalam Rakornas Tim Pengendalian Inflasi pada 18 Agustus 2022 lalu. Jokowi menekankan inflasi pangan harus dapat dikendalikan di seluruh Indonesia.
Untuk tingkat nasional, pencanangan sudah dilakukan tanggal 14 September yang dipusatkan di Surabaya. Khusus wilayah Indonesia Timur dilakukan pada tanggal 3 Oktober dipusatkan di Manado dan secara resmi untuk Provinsi Papua dipusatkan di Merauke, Selasa (11/10/2022).
"Mudah-mudahan gerakan ini dapat mengendalikan inflasi pangan pada kisaran 5 persen," ujar Kepala Perwakilan BI Provinsi Papua, Juli Budi Winantya di Lapangan Mandala Merauke.
Dikatakan, masalah inflasi secara global ada kecenderungan alami peningkatan sejak akhir Mei lalu. Dan pada bulan September 2022, inflasi nasional mencapai 5,95 persen. Provisi Papua tertinggi dibandingkan inflasi nasional, yaitu mencapai 7,27 persen dan menduduki peringkat ke enam dari provinsi tertinggi inflasinya se-Indonesia.
Angka 7,27 persen ini disebabkan oleh kenaikan tarif angkutan udara, kenaikan BBM, dan harga bahan makanan tercacat cukup tinggi seperti beras, cabe rawit, bawang merah, dan minyak goreng.
Dengan gerakan kick off ini inflasi pangan secara perlahan menurun dan bisa berada di kisaran 5 persen menjadi target yang harus dicapai.
Dari tiga kota di Papua yang dihitung inflasinya oleh Badan Pusat Statistik, Merauke masuk angka paling rendah kisaran 5,36 persen dibandingkan dengan Kota Jayapura dan Timika. BI sendiri bekerja sama dengan pemprov dan dinas terkait telah melakukan sejumlah kegiatan untuk menekan inflasi, seperti membangun kerja sama antar daerah provinsi untuk meningkatkan pasokan pangan dari provinsi yang mengalami surplus pangan. Namun untuk mengurangi ketergantungan ini, ada upaya peningkatan produksi pertanian seperti gerakan menanam cabe, bawang merah dll di pekarangan.
Wakil Bupati Merauke, H. Riduwan menyampaikan apresiasi atas kolaborasi dalam menekan terjadinya inflasi di daerah Papua dan Merauke sebagai daerah percontohan untuk angka inflasi terbaik.
"Terendah Merauke di Papua, maka perlu bersinergi dalam menekan harga produksi bahan pangan. "
Kesempatan yang sama, sekaligus BI serahkan bantuan kepada kelompok tani berupa alat mesin pertanian (Alsintan), sarana produksi pertanian, pemberian benih cabe merah, bawang merah dari pemerintah.
Selain itu, ada pasar murah pangan di Lapangan Mandala diikuti 10 stand dan akan berlangsung selama tiga hari untuk membantu mayarakat dengan harga terjangkau.(Get)