Jangan Remehkan Batuk Pilek Pada Anak
Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Yully Soenar Dewanti, meminta agar para orang tua tidak meremehkan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada anak-anak.
Sebab, jika tidak segera ditangani dan diobati, penyakit ini bisa semakin parah menjadi pneumonia yang menyebabkan kematian. ISPA sering disalahartikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar, ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernapasan akut. ISPA meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah.
Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan, seperti batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Namun, anak akan menderita pneumonia bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik sehingga dapat mengakibat kematian.
"ISPA, meski gejalanya hanya flu biasa, tapi bisa berkembang menjadi pneumonia dan menyebabkan kematian," kata Yully kepada Tempo, Senin, 10 September 2012.
Menurut Yully, banyak kalangan orang tua menganggap enteng gejala flu disertai batuk pada anak-anak. Padahal, kuman dan virus dengan cepat berkembang di dalam saluran pernafasan yang akhirnya menyebabkan infeksi. Jika telah terjadi infeksi anak-anak di bawah usia lima tahun, maka anak akan mengalami kesulitan bernafas.
Jika napas anak sudah berbunyi di bagian dada yang disebabkan tertutup lendir, anak akan bernapas melalui cuping hidung yang merupakan indikasi anak sudah terkena pneumonia.
"Bernapas semakin sulit karena lubang hidung sulit dibuka," kata Yully. Pada fase seperti inilah, kata Yully, pneumonia menjadi mematikan.
Ia mengimbau agar para orang tua segera mengobati sedini mungkin ketika si anak mengalami gejala ISPA, seperti flu dan batuk ringan. Selama suhu badan anak belum panas, ia menyarankan obat yang digunakan pun tidak perlu yang berat-berat atau aneh-aneh.
Yully menyarankan untuk ikuti cara tradisional seperti memberikan sari jeruk nipis ditambah kecap untuk mengatasi batuk dan flu pada anak. "Jeruk dicampur kecap bisa mengurangi gumpalan dahak pada saluran pernafasan," katanya.
ISPA masih menjadi salah satu ancaman bagi anak-anak di Kabupaten Tangerang. Jumlah kasus ISPA pada anak balita tergolong tinggi di wilayah tersebut. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dalam tujuh bulan terakhir ini, tercatat 10.500 balita terserang penyakit ISPA. Sekitar 2.600 di antaranya sudah menjadi pneumonia.
Sepanjang tahun 2012 dari Januari hingga Agustus, jumlah kasus ISPA untuk segala umur mencapai 23.460 orang. Jumlah ini masih jauh di bawah target Dinas Kesehatan untuk menemukan 294.115 kasus.
"Prinsip kami, semakin banyak kasus ditemukan menandakan masyarakat semakin sadar bahaya akan penyakit ISPA. Dan semakin enak juga untuk menangani dan mengobatinya sehingga bisa menekan angka kematian anak dari penyakit ini," katanya. Tahun 2011 lalu, Dinas Kesehatan berhasil menemukan 84.500 balita terjangkiti ISPA dengan 12 ribu di antaranya pneumonia.
sumber:tempo.co