Bupati Merauke Lantik Kepala Sekolah, Puskesmas dan Pejabat Fungsional Tertentu
Pelantikan kepala sekolah, kepala puskesmas dan pejabat fungsional tertentu di Kabupaten Merauke oleh Bupati Merauke Drs. Romanus Mbaraka, MT
Merauke - Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT melantik pejabat kepala sekolah, kepala puskesmas dan pejabat fungsional tertentu di lingkungan Pemerintah Kabupaten Merauke, Selasa (29/8/2023).
Total pejabat yang dilantik yaitu 59 Kepala Taman Kanak-kanak (TK) , 195 Kepala Sekolah Dasar (SD), 50 Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP), 15 Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA), 13 Kepala Sekolah Menengah Kejujuran (SMK), 1 Kepala Satuan Pendidikan Non Formal, 25 Kepala Puskesmas dan 498 pejabat fungsional tertentu.
"Selamat kepada bapak ibu yang dilantik hari ini. Mari kita buat anak-anak Merauke maju dalam pendidikan dan kesehatan," ucap Bupati Merauke pada pelantikan yang digelar di Swiss-belhotel Merauke.
Khusus bagi Kepala sekolah dan guru, kesempatan tersebut Romanus tegaskan bahwa masih banyak anak Merauke yang sudah lulus sekolah tetapi belum bisa membaca, menulis dan menghitung (Calistung). Sehingga, sangat diharapkan kepada Kepala sekolah yang baru dilantik untuk merangkul para gurau bekerjasama menata kembali perjalanan pendidikan di Merauke, supaya melahirkan generasi berkualitas.
"Mudah-mudahan dengan saya lantik sebagai kepala sekolah mereka ini akan mampu melahirkan manusia yang cerdas," pungkas Romanus.
Tak lupa apresiasi disampaikan kepada para guru dan Kepala sekolah maupun tenaga kesehatan yang sudah dan selalu menjalankan tugas dengan baik meski berada di pedalaman. Sebab, selain ekonomi, pendidikan dan kesehatan adalah bagian penting dalam tumbuh kembangnya generasi untuk bisa maju dan mandiri.
Poin berikut yang juga ditekankan adalah pemanfaatan pengelolaan keuangan di sekolah maupun di seluruh instan harus dilakukan dengan jujur dan transparan. Ini disampaikannya mengingat ada persoalan sekitar 11 Miliar dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
"Sekarang bupati sudah dikasi kewenangan untuk kontrol dana BOS. Jangan anggap remeh, nanti kalau ada persoalan baru salahkan sana sini," tukasnya.
Kemudian, para kepala sekolah ditekankan tidak lagi mengangkat tenaga honorer sehingga tidak menjadi beban dan tidak mengantungkan masa depan orang lain. Ia juga menitip pesan agar tenaga pendidik senantiasa memperhatikan anak Marind terutama yang ada di pedalaman supaya dibantu agar OAP juga bisa maju dan tumbuh bersama.
"Saya titip anak-anak Marind di pedalaman, rangkul mereka supaya mereka bisa maju dan mampu bersaing," pungkas Romanus.(Get)