ASN Merauke Ditekankan Memahami Sistem Perencanaan Pembangunan Berbasis Digital
Merauke - Bupati Merauke, Romanus Mbaraka menekankan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) memahami sistem perencanaan pembangunan berbasis digital serta memahami sumber-sumber anggaran yang ada.
Sumber-sumber anggaran yang dimaksud adalah Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Otonomi Khusus (Otsus) atau dana lainnya yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Untuk mendapatkan sumber anggaran tersebut, harus dilengkapi dengan data teknis pendukung sehingga dapat diakomodir di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
"Misalkan DAK Perumahan, ini sudah harus didukung dengan data teknis, data GPS titik koordinat, sertifikat dll. Kalau itu tidak ada, APBN itu sulit untuk akomodir. Kalau dilengkapi, baru lokasi prioritas bisa terbuka di bidang masing-masing. Seperti kemarin kita gagal tiga kali untuk dapat Kapal Roro untuk penyeberangan Kali Bian, karena kita tidak punya data yang lengkap. Di antaranya lalu lintas harian rata-rata, berapa kampung yang dicover, jumlah lalu lintas orang dan kendaraan," terang Romanus usai membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) Daerah Kabupaten Merauke tahun 2024 di Megaria, Selasa (19/3/2024).
"Jadi saya mau aparatur sekarang sudah harus paham itu. Kalau aparatur tidak paham sama sekali tidak bisa. Kalau kita cuma harap APBD Merauke, kita tidak sanggup karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita cuma di bawah Rp100 miliar, perubahan baru di atas Rp100 miliar sementara kita butuhkan setiap tahun sekitar 5-10 triliun," sambung Romanus.
ASN dituntut untuk cerdas, banyak belajar agar mampu mendorong pembangunan daerah melalui sumber-sumber anggaran yang ada sebab masyarakat sangat bergantung pada pemerintahan terutama rakyat kecil. Melalui pemerintah tentu akan ada perhatian dan bantuan untuk kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan terutama yang menyangkut sandang, pangan dan papan.
Kesempatan yang sama Bupati Romanus mengajak ASN yang akan maju di Pilkada 2024 harus mengikuti prosedur aturan yang berlaku dalam kepegawaian dan juga mempertimbangkan secara matang.
"Saya titip orang Marind. Orang Papua masih butuh banyak perhatian, kamu tolong perhatikan mereka baik-baik. Kalau ada satu dua orang Marind yang belum terangkat, kamu tolong bantu," pinta Romanus mengakhiri.(get)