BP YPK di Tanah Papua Selenggarakan Workshop Transformasi Manajemen Kepala Sekolah
Merauke - Badan Pengurus Yayasan Kristen (BP YPK) di Tanah Papua menyelenggarakan Workshop transformasional manajemen kepala sekolah TK, SD, SMP, SMA dan SMK YPK se Provinsi Papua Selatan.
Ketua panitia dan juga Ketua PSW YPK Soleman Jambormias mengatakan tujuan workshop agar peserta memahami standar pelayanan dalam pengelolaan sekolah, memahami tata kelola perencanaan dan penganggaran sekolah, mampu menerapkan manajemen pelayanan di sekolah, mampu melibatkan masyarakat dan stakeholder dalam pelayanan di sekolah, mampu menerapkan transparansi dan akuntabilitas dalam manajemen sekolah, mengetahui dan memahami contoh, praktik tentang penerapan manajemen berbasis sekolah dan menerapkan kurikulum merdeka belajar.
"Besara harapan kami, setelah kegiatan workshop ini akan ada perubahan di sekolah sehingga ada daya tarik bagi siswa untuk masuk di sekolah YPK," ucap Soleman di Sunny Day Inn Merauke, Senin (29/4/2024).
Soleman menyebut, biaya penyelenggaraan workshop berasal dari dana hibah Provinsi Papua Selatan tahu 2023 untuk dua hari pelaksanaan yakni 29-30 April 2024. Melibatkan 10 narasumber dan peserta dari para kepala sekolah, wakasek kurikulum, bendahara, operator sekolah sebanyak 44 orang.
Ketua BP YPK di Tanah Papua, Jhoni Betaubun mengatakan, BP YPK di Tanah Papua terus melakukan terobosan yang membantu guru dan kepala sekolah dalam mengubah proses pembelajaran menjadi relevan, mendalam dan menyenangkan. Tujuannya adalah bersama-sama meningkatkan akselerasi pendidikan di sekolah YPK sehingga kepala sekolah harus memiliki kepemimpinan yakni mampu menjalankan seluruh komponen warga sekolah untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Peran kepala sekolah berperan sangat penting karena kepala sekolah merupakan figur yang mampu menjadi fasilitator untuk mencapai tujuan pendidikan sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam mencapai tujuan dan cita-cita pendidikan nasional. Kepala sekolah merupakan sosok yang kompetensi untuk mendayagunakan segala potensi yang ada di sekolah yang dipimpinnya.
"Makanya saya selalu bilang, kepala sekolah adalah cermin dan wajah sekolah maka kepala sekolah harus datang sebelum siswa dan guru tiba di sekolah dan pulang paling terakhir setelah guru dan siswa," kata Jhoni dalam sambutannya.
Dikatakan, keberadaan kepala sekolah bukan hanya sebagai simbol semata, tetapi dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan organisasi. Untuk itu dibutuhkan kepala sekolah yang berkualitas untuk dapat menghasilkan lulusan yang sangat berkualitas.
Asisten 1 Setda Provinsi Papua Selatan Agustinus Joko Guritno menuturkan pemerintah Provinsi Papua Selatan sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB) di bawah pimpinan Pj Gubernur Apolo Safanpo merangkul semua pihak dari semua golongan untuk membangun Papua Selatan dengan dana yang tersedia. "Sehingga perlu dukungan dan kerjasama yang baik dalam mempersiapkan SDM di Papua Selatan melalui pendidikan," pungkasnya.
Bidang pendidikan adalah pelayanan Kristen di seluruh dunia sebagai pengamalan iman akan Tuhan Yesus Kristus, begitu pula dengan bidang kesehatan dan bidang lainnya yang wajib dijalankan dengan penuh tanggungjawab. "Pemrov selalu berusaha memajukan semua yayasan yang mengelola pendidikan karena yayasan adalah mitra kerja pemerintah. Namun saya ingatkan bahwa semua hibah yang diberikan pemerintah akan diaudit oleh BPKP sehingga harus digunakan sesuai peruntukan dan dipertanggungjawabkan dengan baik," tegas Guritno.(Get)