Masyarakat Lokal Harus Mampu Mengolah Potensi Daerah
Merauke : Sagu merupakan bahan pangan lokal yang memiliki nilai ekonomi tinggi apabila dapat di olah dengan baik.
Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini, sagu telah menjadi perhatian Pemerintah untuk di olah secara modern sehingga menjadi bahan pangan yang menjanjikan. Dan hingga saat ini masih banyak masyarakat yang belum memiliki pengetahuan pengolahan sagu.
Yakobus Yanmot merupakan salah satu Orang Asli Papua yang di nilai berhasil dalam mengolah sagu menjadi tepung sagu dan sagu basah, melalui kelompok pengolahan Dwitrap di Kampung Tambat Distrik Tanah Miring.
Ketika di wawancarai RRI melalui telpon seluler Selasa 3 Desember 2024, Yakobus Yanmot mengatakan, Orang Asli Papua wajib memiliki pengetahuan tentang pengolahan sagu, karena selama ini sagu hanya di olah menjadi sagu basah saja, sehingga perlunya pengetahuan tentang pengolahan sagu.
" Saya beberapa waktu lalu memberikan pelatihan kepada kelompok pengolahan sagu di Kabupaten Boven Digul, Asmat dan Kabupaten Mappi meski sebatas pengolahan sagu setengah jadi ungkap Yakobus Yanmot "
Tepung sagu hasil olahan kelompok DWITRAP yang anggotanya 100 Orang Asli Papua ( foto RRI/Sumarlan )
Meski masih sebatas pengolahan menjadi bahan baku, namun cara cara pengolahan di lakukan dengan pendekatan Tehnologi, sehingga produk yang di hasilkan memiliki kualitas.
" Ya meski masih sebatas pengolahan sagu setengah jadi, akan tetapi pengolahannya di lakukan dengan pendekatan Tehnologi, sehingga sagu setengah jadi memiliki kualitas yang di harapkan ujar Yakobus Yanmot "
Menurut Yakobus Yanmot, dari hasil olahan itu, ada yang sudah dikirim ke Merauke khususnya di kelompok Pengolahan sagu Dwitrap, selanjutnya di olah dengan mesin menjadi tepung sagu.
Sumber:www.rri.co.id