
Papua Youth Creative Hub Promosikan Produk Lokal Laptop dan Handphone
Merauke - Sejak berdiri pada tahun 2019 yang diinisiasi 21 anak muda Papua, Papua Youth Creative Hub berhasil menciptakan produk laptop dan handphone yang kini sudah laku di pasaran.
Papua Youth Creative Hub sendiri bergerak berdasarkan instruksi Presiden no 20 tahun 2020 dan bergerak dalam bidang UMKM, Sosial Budaya, Pertanian dan Perikanan, Pendidikan, Kesehatan dan Olahraga, industri kreatif dan inovasi teknologi.
Salah satu bidang yang menghasilkan produk laptop dan handphone adalah industri inovasi teknologi. Sejak berhasil dalam perakitan, pihaknya telah menjual 80 unit laptop kepada masyarakat. Tentu keberhasilan tersebut sangat membanggakan karena anak muda asli Papua mampu menciptakan inovasi teknologi produk lokal guna menjawab kebutuhan masyarakat di zaman yang serba digital ini.
Kini produk dan keberhasilan Papua Youth Creative Hub terus dikembangkan dan mulai menjangkau ke wilayah Papua lainnya salah satunya Papua Selatan. Unit Inovasi teknologi melakukan sosialisasi peningkatan ekonomi melalui bidang inovasi teknologi produk lokal kepada anak muda asli Papua di selatan. Tujuannya selain memperkenalkan produk sekaligus mengajak anak muda Papua Selatan untuk ikut mengembangkan dirinya menjadi generasi yang mandiri dan berkualitas melalui program-program yang ada di Papua Youth Creative Hub.
Selain Papua Selatan, ada Papua Barat Daya, Papua Barat dan akan melangkah ke Papua Pegunungan dan Papua Tengah. "Kita tahu bersama bahwa saat ini inovasi teknologi sangat dibutuhkan bahkan di tahun-tahun ke depan tentu itu sangat dibutuhkan. Kita sudah melakukan kolaborasi bersama melalui kegiatan temu akrab untuk mempererat hubungan kita dengan organisasi kepemudaan untuk bisa membuat gebrakan dalam memajukan Indonesia dari Papua," terang PIC Store Koordinator Unit Bisnis, Vitha Faidiban kepada wartawan, Selasa, (18/2/2025).
Bidang Inovasi teknologi sendiri sejak tahun 2023 sebelum diresmikan gedung Papua Youth Creative Hub di Jayapura olah Presiden Jokowi, pihaknya sudah difasilitasi pendampingan dari Deputi IV untuk melatih bagaimana cara merakit dan mempelajari tentang komponen laptop dan handphone. Meski diawali dengan kesalahan dan kekurangan namun semangat untuk terus belajar dan upaya membuat perbaikan terus dilakukan hingga akhirnya menciptakan satu produk yang dapat diterima masyarakat.
"Secara kesiapan, laptop TOP ID ini sudah uji layak. Yang kami bawa saat ini merupakan versi dua kami. Ramnya di 12, kita sudah menggunakan SSD (solid state drive) atau perangkat penyimpanan data yang menggunakan memori flash di 512GB, dari prosesor atau komponen utama dan komponen-komponen yang ada itu kita ambil dari luar dari China dan 30 persen beli di Indonesia. Laptop ini di intel core i3 jg ngec untuk versi 2, kami punya versi 3 yang sedang kami kerjakan di Jayapura yakni intel core i5. Untuk ramnya sudah diupdate ke 16GB untuk layarnya sudah di 1525 ich untuk versi 2. Sementara untuk versi tiganya kita update ramnya ke 16GB dan sudah Intel core i4," urai Vitha.
Secara umum, komponen atau spesifik dari laptop TOP ID rakitan anak muda Papua ini sudah setara dengan laptop Lenovo dengan harga jual capai Rp 8 juta namun saat ini masih dengan harga-harga promosi yang digunakan. Pembeli khususnya dari anak muda Papua yang membeli laptop tersebut diberikan pendampingan.
Ada perbedaan harga jual bagi masyarakat umum dan untuk pelajar atau mahasiswa mendapatkan diskon sekitar satu juta rupiah. Tujuannya mahasiswa maupun pelajar dimudahkan mendapatkan fasilitas laptop yang dapat memudahkan kegiatan belajarnya.
Bukan hanya itu, Papua Youth Creative Hub menggandeng Intelkam Polda Papua untuk pembuatan website. Tahun 2025 ini kerjasama tersebut akan dilanjutkan lagi guna memberikan pelatihan bagaimana menjaga kemananan siber. Kerjasama juga dijalin bersama Badan Riset Inovasi Teknologi (BRINT).
Untuk di Papua Selatan sudah melakukan pertemuan dengan Kepala Dinas Kominfo dan dinas terkait di Merauke dalam rangka mempromosikan kehadiran dan produk dari Papua Youth Creative Hub beserta program-programnya. "Kami memperkenalkan diri di OPD terkait bahwa kami ada, kami anak Papua bisa dan kami punya harapan kalau Dinas adakan pengadaan bisa pakai produk lokal," ucapnya.
Luar biasanya lagi, saat ini Laptop dengan intel core i5 sedang diproduksi ratusan unit dan siap dipasarkan.
"Ini motivasi dan ajakan kepada anak muda OAP bahwa kemajuan zaman terus berjalan dan kita tidak boleh tertinggal."
Sebagai PYCH TOP ID, Yuni Randongkir didampingi Natalia Samber selalu Sekum PYCH menambahkan bahwa selain pelatihan-pelatihan perakitan dan service handphone dan laptop juga melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah. Kegiatan yang sama akan dilanjutkan ke Saireri, Biak dan Serui dan akan terus berlanjut ke seluruh wilayah Papua lainnya.
Harapannya, ke depan ketika pasaran produk yang dihasilkan sudah sangat meluas maka perlu didorong adanya Perda yang mewajibkan OPD mensupport atau menggunakan produk lokal anak Papua. Namun itu bertahap karena masih banyak proses yang yang harus dipersiapkan dan dikerjakan.
Sebagai informasi tambahan, dalam temu akrab dan sosialisasi di Papua Selatan dihadiri Jossefin Iriani Kewamijai (Ketua Yayasan Kali Maro Bangkit) sekaligus Korbid UMKM PYCH Papua Selatan, David Kanakaimu ( Ketua KNPI Merauke), Natalia Teraka ( Ikatan Malind Iwag), Agata Batkorumbawa (Ketua Yayasan Mission Kids Papua Selatan), Aldi Makalau (Ketua GMNI), dan Fransiska Douw (Korbid.Ekonomi Kreatif PYCH Papua Selatan).(Get)