
Dinas Pendidikan Merauke Komit Tingkatkan Mutu Pendidikan Lewat Pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah
Merauke - Pemerintah Kabupaten Merauke melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan dasar dengan menggelar Pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) bagi para kepala sekolah tingkat Sekolah Dasar, baik negeri maupun swasta.
Kegiatan ini dibuka Wakil Bupati Merauke Fauzun Nihayah pada Senin, (14/4/2025) dan akan berlangung hingga 15 April 2025 di Halogen yang diikuti sebanyak 209 kepala sekolah dari wilayah Merauke.
Wabup Fauzun kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kekuatan pendidikan dimulai dari sistem manajemen sekolah yang efektif dan mandiri, maka pelatihan MBS sebagai upaya penting dalam membekali kepala sekolah dengan kemampuan mengelola sekolah secara otonom dan profesional.
Dikatakan, manajemen sekolah yang baik adalah kunci dari pendidikan yang berkualitas. Kepala sekolah tidak hanya mengatur administrasi, tapi juga harus memastikan sekolah menjadi tempat yang nyaman, aman, dan menyenangkan bagi peserta didik.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam proses pendidikan, mulai dari komite sekolah, masyarakat, hingga peserta didik itu sendiri. Menurutnya, pendekatan kolaboratif menjadi fondasi dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan partisipatif.
"Sekolah tidak bisa berjalan sendiri. Komite, orang tua, dan masyarakat perlu dilibatkan dalam perencanaan dan pelaksanaan program pendidikan. Ini sejalan dengan semangat MBS yang mendorong sekolah menjadi pusat pengambilan keputusan di tingkat satuan pendidikan,” ujarnya.
Wakil Bupati juga menyoroti tantangan era digital yang kini dihadapi dunia pendidikan, khususnya pada jenjang sekolah dasar. Ia menyampaikan kekhawatirannya terhadap dampak negatif penggunaan gadget di kalangan anak-anak, yang semakin akrab dengan teknologi sejak usia dini.
“Hari ini kita menghadapi tantangan besar. Anak-anak sudah mengenal gadget sejak dini, dan ini bisa berdampak buruk jika tidak diimbangi dengan pengawasan dan pendekatan pendidikan yang tepat. Guru dan kepala sekolah harus kreatif agar anak-anak tetap semangat belajar,” katanya.
Fauzun menegaskan bahwa pemerintah daerah siap mendukung penuh pelaksanaan MBS, baik dari sisi kebijakan maupun pendanaan, termasuk perhatian terhadap sekolah-sekolah di daerah 3T yang masih menghadapi keterbatasan.
“Saya akan turun langsung ke lapangan, ke sekolah-sekolah di pelosok yang mungkin belum pernah saya kunjungi sebelumnya. Kita ingin memastikan bahwa tidak ada anak yang tertinggal dari akses pendidikan yang berkualitas,” ucapnya Fauzun.
Ia berharap pelatihan ini dapat menjadi awal dari perubahan positif yang lebih besar di lingkungan sekolah dasar se-Kabupaten Merauke, dan menjadi momentum bagi kepala sekolah untuk semakin berperan aktif dalam membawa kemajuan bagi institusi pendidikan yang mereka pimpin.
“Kita punya mimpi yang sama yakni menghadirkan pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan relevan dengan tantangan zaman. Mari kita wujudkan bersama-sama, mulai dari hari ini, dari sekolah masing-masing,” tutupnya.(Get)