Pilkada Papua Akan Digelar 29 Januari 2013 Mendatang
KPU Menggelar Pencanangan Sosialisasi Pilkada Papua Damai
Jayapura,- Guna mengajak masyarakat dan semua elemen yang ada di Papua untuk menciptakan Pilkada Papua damai, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua menggelar Pencanangan Sosialisasi Pilkada Papua Damai, Jumat (19/10).
Acara yang berlangsung di halaman kantor KPU Papua itu dihadiri, Pejabat Gubernur Papua, Syamsul Arief Rivai, perwakilan DPRP, Wakapolda Papua, Panwas Provinsi/kabupaten/kota yang ada di Papua, perwakilan MRP, perwakilan bupati se Papua, perwakilan Parpol, perwakilan KPU Pusat dan KPU kabupaten/kota yang ada di Papua.
Ketua Divisi Sosialisasi Provinsi Papua, Ferry Kareth dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini adalah bagian putusan KPU Papua nomor. 33 tahun 2012 pasca putusan MK dengan tujuan masyarakat pemilih bahwa suara sangat penting untuk menentukan Pemimpin Papua 5 tahun kedepan.
"Oleh karena itu sosialisasi ini bisa membuat masyrakat menggunakan hak-haknya dalam memilih. Jika kita ingin Papua ada perubahan mari kita gunakan hak pilih kita secara bertanggungjawab. Pilkada Papua digelar Selasa, 29/1/2013. Harap masyarakat menggunakan hak poltiknya secara bertanggunjawab," kata Ferry Kareth.
Perwakilan KPU Pusat, Aris Budiman menjelaskan, tidak ada lagi hal-hal yang bisa menghentikan proses Pilkada Papua. Pilkada langsung ini dilakukan karena kita semua sepakat. Kalau saja kita tidak sepakat Pilkada langsung bisa saja ditiadakan dan diganti dengan cara yang lebih baik.
"Jadi kalau calon kita belum terpilih, maka kita jangan berkecil hati atau melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Masih ada kesempatan lima tahun berikutnya. Marilah kita contoh Pilkada DKI yang berlangsung aman meski sejak awal persaingan antara kandidat Fauzi Bowo dan Jokowi cukup sengit.
Papua lanjut dia, punya kesempatan untuk itu. Semua pihak terkait bisa bersama-sama memberi ruang kepada pasangan calon untuk mengespresikan pendapatnya usai Pilkada. "Beri ruang kepada para kandidat untuk saling menghargai. Jadi kalau semua pihak merujuk pada aturan yang ada, saya pikir Pilkada Papua akan berkahir dengan baik," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Jayapura, Matius Awaitouw yang mewakili bupati/walikota se Papua mengungkapkan, di Papua pendidikan politik masih sangat rentan karena selama ini tidak pernah ada pendidikan politik secara baik kepada masyarakat. Oleh karena itu penyenggara Pemilukada sangat menentukan.
"Ketika berdiri tegak memegang aturan, maka banyak masalah yang bisa kita selesaikan. Selain itu KPU provinsi dan kabupaten/kota harus memaikan perannya memberikan pendidikan politik kepada masyarakat lewat berbagai media. Kerja sama yang baik dengan Pemerintah Daerah, pihak keamanan dan rapat koordinasi juga sangat penting," ucap Matius Awaitouw.
Disamping itu, menurut Wakapolda Papua, Brigjen Paulus Waterpau yang mewakili Kapolda, tertundanya Pilkada Papua bisa jadi pelajaran bagaimana berpolitik secara baik. Jangan kita kembali ke masa lalu, namun bagaimana bisa mencapai apa yang kita inginkan bersama.
"Selama ini dibeberapa daerah Papua terjadi sengketa Pilkada yang menelan korban jiwa. Itu bisa jadi pelajaran bagi kita. Mari kita iklas dan mematuhi aturan yang berlaku untuk Pilkada jujur, aman dan damai. Mari kita menggunakan hak pilih kita untuk menciptakan pembangunan kedepan. Pilkada damai akan tercipta jika semua stake holder menjalankan tugasnya masing-masing," terang Brigjen Paulus Waterpau.
Pencanangan Sosialisasi Pilkada Papua Damai ditandai pemencetan tombol sebagai simbol oleh Wakapolda Papua, Ketua KPU Papua, Ketua Panwas Papua, Bupati Kabupaten Jayapura dan perwakilan KPU pusat. (Tiara)
Sumber : http://www.pasificpost.com/