Kurikulum Baru Dorong Guru Lebih Profesional?
"Guru sejati tidak bisa didekati kepentingan politik."
Menteri Pendidikan, Muhammad Nuh, berharap kurikulum pendidikan 2013 yang telah diluncurkan dapat mendorong para guru bekerja lebih profesional.
Dengan menjadi lebih profesional, kesejahteraan guru akan turut meningkat.
"Kita tentu tidak ingin guru kita hanya mampu menjelaskan fenomena artifisial. Kompentensi harus luar biasa. Tinggal bagaimana kita membuat program sehingga membuat guru-guru kita lebih profesional," ujar M Nuh dalam acara puncak peringatan Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun PGRI ke-67 di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Selasa 4 Desember 2012.
Dalam kesempatan tersebut M Nuh juga memaparkan tentang dampak kesejahteraan guru terhadap peningkatan kualitas dan profesionalitas tenaga pendidik. "Tidak apa-apa kalau sudah sejahtera tapi belum profesional. Daripada sudah miskin, tidak profesional," kata Nuh.
Sesuai dengan kode etik yang diterapkan PB PGRI, Nuh menjelaskan, guru yang baik adalah guru yang sejahtera dan memiliki profesionalitas yang tinggi.
"Dengan kompetensi yang baik, maka anak-anak kita bisa membeli masa depan dengan harga sekarang. Sehingga kompetensi yang kita berikan bisa sesuai, karena kalau tidak maka kita akan ciptakan generasi-generasi usang," tuturnya.
Dikatakan oleh M Nuh, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berulang kali mengingatkannya untuk menciptakan anak-anak bangsa yang mampu menentang perkembangan zaman.
"Guru sejati tidak bisa didekati kepentingan politik, guru sejati hanya bisa didekati dengan cinta. Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh guru. Tidak pernah lelah mensejahterakan kepentingan bangsa," katanya.
Sumber : http://nasional.news.viva.co.id/news/read/372279-kurikulum-baru-dorong-guru-lebih-profesional-