Solusi Agar Tidur Menjadi Nyenyak
"ORANG mengantuk disorong bantal", ini memang peribahasa Indonesia lama. Artinya, seseorang memperoleh apa yang benar-benar diingininya.
Kira-kira maknanya pun hampir sama dengan: orang haus persisnya diberi air, dan orang lapar tepatnya diberi nasi.
Tapi bagaimana dengan orang mengantuk? Pasti akan menjadi afdol jika disorong bantal atau ranjang dengan matras yang nyaman. Meski terkadang kasurnya tidak mahal, tapi kalau itu nyaman digunakannya, pasti akan membuat tidur lebih lelap.
Tapi betapa susahnya mengukur kualitas tidur, jika semata-mata hanya melihat kadar kelelapannya? Berarti tidur lelap bukan berarti tidurnya berkualitas, bukan?
Orang bisa tidur lelap karena memang dia kelelahan setelah seharian suntuk beraktivitas. Di mana pun tempatnya, apa pun medianya, jika kelelahan, seseorang akan bisa tidur begitu saja. Sekalipun itu cuma sekadar tidur-tidur ayam.
Padahal lebih jauh dari itu, kualitas hidup seseorang sebenarnya dipengaruhi berbagai hal, salah satunya adalah kualitas tidur di malam hari. Tidur malam yang tidak cukup, akan mengganggu kegiatan kita keesokan harinya.
"Normalnya waktu tidur malam yang dibutuhkan orang dewasa umumnya adalah 8 sampai 10 jam, itu pun berbeda-beda, tergantung kebiasaan dan jam biologis tubuh kita," kata dr Martha Ardiaria, M.Si. Med.
Baik atau buruknya tidur, juga bisa dikaitkan dengan media yang digunakan, apakah berkualitas atau sebaliknya. Lalu apa efek fisikal dari orang yang posisi tidurnya tidak benar, akibat tidak adanya ketersediaan kasur atau matras yang bisa memahami bentuk tubuh manusia?
Menurut dokter muda yang baru saja menyelesaikan S2-nya di Universitas Diponegoro Semarang ini, "Yang pasti ya, gangguan neuromuskuler yakni sistem syaraf dan otot. Atau gampangnya ya pegal, linu, atau tengeng. Oksigeniasi ke otak tidak maksimal karena itu tubuh jadi lemas letih lesu dan pusing, akibat kekakuan otot leher dan punggung. Begitu bangun pagi badan sakit semua, karena kualitas tidur yang buruk," kata Martha.
Tulang belakang
Yang lebih seram lagi menurut Martha, akan terjadi gangguan susunan tulang belakang, yang berpotensi menjepit korda spinalis, sumsum tulang belakang. Gejalanya dari kesemutan, mati rasa, ngilu sampai ganguan gerak.
Lantas, sejauhmana dukungan kasur atau matras sebagai alas tidur yang bisa memahami akan kesehatan tubuh manusia, agar tidak terjadi seperti yang digambarkan dr Martha?
Kingsdown Inc, yang merupakan top 10 produsen tempat tidur, mengenalkan teknologi terbaru mereka, yaitu bedMATCH yang kini sudah tersedia di toko-toko matras secara nasional.
Produk ini digelindingkan di pasar sebagai salah satu upaya untuk mencocokkan pembeli atas matras yang sempurna sesuai dengan kenyamanan pribadi.
Adalah sebuah sinergi yang sangat baik antara Kingsdown Inc. USA dengan Massindo Group dalam memasarkan bedMATCH. Keduanya membuat bagaimana proses memilih tempat tidur menjadi tidak rumit dan sangat mudah, karena produk ini didukung teknologi komputer dan sensor yang sangat canggih.
My Side memberi solusi bagi banyak pasangan yang selama ini terpaksa harus kompromi dengan kasur yang terlalu keras atau terlalu empuk karena kebutuhan pasangannya berbeda.
Simak saja kisah pasutri muda Ryan dan Ratna ini.
"Iya tuh susah juga. Suami saya suka kasur yang empuk, sedangkan saya suka yang rata dan padat. Nah, nggak nyambung, kan? " kata Ratna, yang bekerja sebagai public relation sebuah hotel berbintang di Semarang ini mengomentari soal selera tempat tidur.
Pasangan muda ini baru saja menikah setahun lalu. Karena keduanya tidak ingin perbedaan persepsi soal tempat tidur semakin berlarut-larut, maka mereka bergegas menemukan solusi bagaimana mencari matras yang bisa menyatukan perbedaan itu.
Terjadi kekeliruan
Dalam memilih matras tidur, ternyata tanpa disadari, telah memunculkan sebuah kebiasaan buruk yang banyak dilakukan orang. Terutama itu dilakukan oleh pasangan baru saat sedang getol menempati rumah tinggal baru.
Yakni pada saat mengisi rumah, anggaran belanja sudah terlanjur tersedot untuk berbagai macam kebutuhan sekunder berupa perabot rumah. Di sinilah kekekeliruan itu dimulai, akhirnya mereka membeli kasur seadanya.
Tragisnya, anggaran untuk perabot lainnya seringkali lebih besar daripada anggaran untuk membeli kasur. Tentu saja tidak ada masalah bila kasur yang kita beli tidak dipilih hanya berdasarkan harganya yang paling murah, tapi benar-benar sesuai dengan kebutuhan untuk mendapatkan tidur yang nyenyak.
Kasur My Side adalah kasur kustom yang dibangun dengan dua zona tidur individu dan empat struktur pendukung postural yang berbeda. Yang membuat tempat tidur My Side lebih nyaman adalah teknologi Cool Wave yang memungkinkan mereka untuk tidur lebih dingin dan sejuk dari busa konvensional dan kasur innerspring.
Harga pasaran untuk My Side foam dan model innerspring saat ini berkisaran antara Rp 15 Juta - Rp 60 Juta Rupiah. Tersedia dalam seri 2, 4, 6, 8, dan 10 dengan perbedaan tingkat kenyamanan.
Semua kasur My Side menawarkan zona tidur yang dipersonalisasi yang didukung oleh pendekatan teknologi yang eksklusif dari Kingsdown dan memiliki paten dari bedMATCH Technology.
"Massindo Group memiliki organisasi yang berpengalaman selama 30 tahun di bedding industry, jaringan pemasaran yang luas di Indonesia dan fasilitas pabrik yang bersertifikasi internasional.", kata Jeffri Massie, Direktur Utama Massindo Group.
"Maka kami merasa terhormat untuk bisa menghadirkan produk kami di Indonesia, karena kita berkerjasama dengan pihak yang menjunjung nilai yang sama dengan Kingsdown Inc. Secara eksklusif dengan Massindo Group, kami membawa inovasi tidur dan personalisasi tempat tidur yang ditopang oleh ilmu pengetahuan," ujar Solveiga Adams, Brand Manager My Side USA dalam siaran persnya.
Lantas, akankah pasangan Rian dan Ratna akan terus berburu matras teruji, kalau mereka sudah menemukan segalanya pada produk bedMATCH from My Side ini? (*)