Menyiapkan Indonesia Hadapi e-Governance
Jakarta - Teknologi merupakan bagian penting dari sebuah pemerintahan. Seperti negara lain di dunia, pemerintah Indonesia menyadari pentingnya e-governance untuk mempercepat pelayanan kepada masyarakat dan membuat pelayanan lebih mudah diakses serta transparan bagi publik.
Baru-baru ini, pemerintah Indonesia mengeluarkan sejumlah peraturan untuk meningkatkan dan mengembangkan program e-governance termasuk menerapkan sejumlan peraturan perundangan dan merumuskan roadmap untuk pengembangan di masa depan.
Berdasarkan survei terbaru mengenai e-Government dari PBB, Indonesia memiliki potensi untuk mempercepat penerapan e-governance melalui pengembangan kebijakan ICT nasional dan strategi e-government yang efektif dan efisien.
Indonesia adalah negara dengan belanja IT tertinggi di Asia Tenggara dan peringkat 19 di dunia, dengan nilai belanja yang diperkirakan mencapai US$16,5 miliar pada 2014, naik 12 persen dari tahun lalu. Indonesia juga memiliki nilai investasi yang tinggi untuk hardware IT, dengan fokus utama pada pembangunan infrastruktur.
Dalam hal belanja IT, Indonesia cukup menjanjikan. Namun selain alokasi anggaran, pemerintah juga perlu menetapkan standar efisiensi kerja dan menunjukkan optimalisasi penggunaan pajak, serta menghindaridowntime dalam layanan e-government.
Hadirkan Pemerintah yang Siap IT kepada Masyarakat
Salah satu komponen penting bagi program e-governance adalah ketersediaan. Layanan publik yang mengandalkan IT seperti aplikasi identitas (KTP, SIM, paspor, dan lain-lain), perijinan, serta aplikasi lainnya harus cepat tersedia bagi mereka yang membutuhkan Ketika sistem IT mengalami kegagalan, akibatnya adalah menumpuknya pekerjaan, terhambatnya pemberian layanan dasar dan menyulitkan upaya pemerintah untuk memberikan transparansi layanan.
Oleh karena itu, yang menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah adalah memastikan bahwa sistem IT mereka tidak akan mengalami kegagalan (down).
Untuk memastikan hal ini, pemerintah memerlukan dukungan IT dengan kepadatan tinggi (high-density) yang memberikan kelincahan, produktivitas, dan efisiensi ketika beroperasi.
Terkait hardware, infrastruktur IT yang kuat, efisien, dan andal adalah infrastruktur yang terdiri dari beberapa solusi utama seperti perlindungan daya, manajemen panas, serta rak dan solusi terintegrasi, dan semua ini harus mampu mendukung hadirnya pelayanan pemerintah secara tepat waktu, baik secara online maupun di tempat.
Investasi untuk hardware IT memang penting, namun yang tak kalah penting adalah memiliki software yang tepat untuk memperkuat atau meningkatkan hardware tersebut.
Hardware IT harus disandingkan dengan solusi monitoring dan manajemen yang kuat seperti manajemen infrastruktur data center atau data center infrastrucure management (DCIM).
DCIM memberikan manajer fasilitas kemampuan untuk melihat (visibilitas) secara real-time terhadap infrastruktur penting mereka sehingga mereka bisa mengelola dan memonitor infrastruktur dari jarak jauh dan ini memudahkan lembaga atau instansi pemerintahan dalam mengelolanya.
DCIM juga bisa merampingkan operasional data center, meningkatkan efisiensi, dan menurunkan TCO. Keamanan data juga menjadi salah satu perhatian utama lembaga pemerintahan, dan DCIM bisa membantu keamanan jaringan program IT pemerintah.
Solusi monitoring yang efektif memberikan akses terhadap data secara cepat, dan ini memungkinkan pemerintah untuk melakukan perbaikan dengan segera, bilamana diperlukan.
Mengoperasikan Data Center yang Tersentralisasi dan Efisien
Selain memberikan layanan pada bagian yang langsung berhadapan dengan publik (frontend), pemerintah juga diharapkan bisa memberikan layanan di belakang layar (backend), termasuk mengkonsolidasikan data dalam jumlah sangat besar, menyimpan retensi, serta mensinkronkan operasionalnya ke seluruh wilayah geografis Indonesia yang luas.
Melayani jaringan yang luas, infrastruktur IT ini harus disesuaikan dengan kebutuhan khusus tiap lembaga pemerintahan yang menggunakan infrastruktur tersebut.
Dengan demikian, pemerintah harus mengkonsolidasikan infrastruktur IT untuk menyederhanakan pengoperasiannya melalui platform lintas-lembaga dan menghapuskan pengoperasian yang saling tumpang tindih.
Strategi ICT Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu yang paling efektif di Asia Tenggara, namun jalan menuju hal tersebut masih panjang terutama terkait implementasinya.
Program ICT yang hebat bergantung pada infrastruktur IT yang kuat, yang menggabungkan solusi hardware dan software yang efisien. Sangatlah penting bagi Indonesia untuk memetakan belanja IT secara cerdik dan berinvestasi pada solusi terdepan di industri yang mampu mendukung pemberian layanan kepada seluruh rakyat.
www.detiknet.com
*) Penulis, Susilo Hadi Sumarsono merupakan Country Manager Emerson Network Power Indonesia.