(SM),

Menjawab persoalan anak di Kota Merauke, Bupati Merauke, Frederikus Gebze, SE telah bertemu langsung dengan anak aibon di kediamannya belum lama ini. Belasan anak aibon menyampaikan secara langsung kepada Bupati Merauke, Frederikus Gebze permintaan rumah khusus untuk menampung anak aibon.

Di tempat penampungan, mereka mau agar dijalankan aktivitas sekolah khusus, mengembangkan bakat sesuai kemampuan dan membantu biaya pendidikan dan kebutuhan sekolah bagi yang ingin lanjut sekolah. Dalam tatap muka tersebut, Freddy berjanji akan memenuhi permintaan anak-anak aibon.

Wakil Gembala Sidang Gereja Betel Indonesia (GBI) Jemaat Eklesia  Merauke, Kristian Isir menyampaikan, sudah satu tahun berjalan, GBI Jemaat Eklesia Merauke kerjasama dengan TNI AL Merauke mengajak semua anak jalanan di Kota Merauke untuk makan bersama.

“Bukan hanya sekedar membagikan makanan atau membagi bingkisan, anak-anak diberikan pencerahan rohani melalui ibadah dan diarahkan untuk memikirkan masa depan yang lebih baik. Kami mengumpulkan mereka sekitar 300-350 anak dan kami beri mereka makan dan bingkisan pada saat Natal tahun kemarin. Nanti tanggal 25 besok, kami akan adakan Paskah bersama mereka lagi. Dananya kami siapkan sendiri dari gereja,” ujarnya di ruang kerjanya kemarin.

Uskup Agung Merauke, Mgr. Nicholaus Adi Seputra, MSC  menanggapi kegiatan yang dilakukan oleh pihak gereja perlu diberi apresiasi.  Dikatakan, masalah anak aibon, anak jalanan dan sejenisnya adalah persoalan kehidupan  dan ekonomi keluarga. Anak menjadi nakal, durhaka akibat kurang perhatian orang tua. Selanjutnya, faktor kemiskinan, tidak ada tempat tinggal, lalu jalan satu-satunya dengan mencuri, ramai-ramai mabuk atau aibon.

“Baiknya, mereka tidak hanya diberikan pembinaan atau makan minum, tetapi diberikan bekal ketrampilan seperti kegiatan berkebun atau ketrampilan yang seiring dengan bakat anak-anak. Mereka juga harus diajarkan cara kerja yang baik dan yang masih berusia sekolah harus ada perhatian pendidikan,” ujar  Uskup Agung Merauke.(Get)