Merauke - Pemerintah Provinsi Papua Selatan melalui Dinas Pendidikan akan memberikan bantuan pendidikan kepada 93.000 penerima orang asli Papua mulai dari TK sampai Perguruan Tinggi.

Untuk TK dalam satu tahun mendapatkan Rp 500 ribu, SD Rp 600 ribu, SMP Rp 700.000, PKBM Rp 800 ribu, SMA Rp 1.000.000, SMK Rp 1.200.000, S1-S3 disesuaikan. Masing-masing empat kabupaten yaitu Merauke, Mappi, Asmat dan Boven Digoel akan mendapatkan kuota penerima bantuan pendidikan tersebut.

"Ini diberikan khusus untuk kebutuhan penerima. Kita akan kerjasama dengan bank bagaimana polanya agar pemanfaatan sesuai sehingga tidak disalahgunakan," terang Kepala Dinas Pendidikan PPS, Aloysius Jopeng, Kamis (20/7/2023) di Merauke.

Bantuan Pendidikan yang diperkirakan senilai Rp 63 miliar ini akan direalisasikan setelah ada finalisasi Pergub tentang bantuan studi. Sembari mempersiapkan data untuk penyesuaian dengan anggaran yang tersedia. Tujuan bantuan pendidikan tidak lain untuk mengurangi angka putus sekolah sebab angka transisi antara SD dan SMP di wilayah Papua Selatan cukup tinggi.

"Sehingga, Pak Pj Gubernur kita punya konsen lebih pada pendidikan. Harapannya akan mengurangi angka putus sekolah dan banyak generasi Papua Selatan yang melanjutkan pendidikan," pungkas Aloysius.

Pemerintah akan menjalankan fungsi pengawasan terhadap bantuan yang diberikan bagi tiap-tiap penerima khusus orang asli Papua (OAP). Penyaluran akan dihentikan ketika penerima tidak lagi melanjutkan pendidikan atau dalam masalah tertentu.(Get)