Pemerhati Yakin 'Food Estate' Merauke Akan Berhasil
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kanan) saat mengunjungi lahan pertanian modern di Distrik Kurik,
Merauke, bersama Presiden Joko Widodo (tengah), pada Selasa (23/7/2024) (Foto: Dok/Kementan)
Jakarta: Pakar dari IPB University, Andriono kilat Adi yakin proyek lumbung pangan nasional ataub Food Estate Merauke, Papua, akan berhasil. Keyakinan ini disampaikannya menanggapi rencana presiden terpilih Prabowo Subianto yang akan memindahkan food estate dari Kalimantan ke Merauke, Papua Selatan.
Menurut Andriono, lahan di Merauke sangat subur dan sudah lama menjadi target lumbung pangan sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda. Masalahnya, lanjut dia, adalah persoalan infrastruktur yang belum dapat mendukung program food estate, serta tenaga pertanian profesional yang memadai.
"Perlu dipikirkan adanya keterlibatan berbagai pihak, tidak hanya antarkementerian, tetapi juga kalangan kampus, pihak swasta dan masyarakat lokal. PUPR dan swasta bisa diandalkan membangun infrastruktur, sementara Kementan menangani soal lahan dan pengembangannya," kata Andriono dalam perbincangan dengan Pro 3 RRI, Kamis (26/9/2024).
Selain itu, tambah dia, kalangan kampus dapat dilibatkan dalam penyedian tenaga penyuluh pertanian (PPL). Sementara, TNI bisa dilibatkan sebagai perintis membuka lahan, dan masyarakat lokal juga harus dilibatkan dan dilatih menjadi petani terampil.
Menurut Andriono, pengelolaan food estate tersebut harus dilakukan dengan korporasi pertanian profesional. "Konsepnya harus pertanian pintar atau smart farming, yang memadukan teknologi modern dengan keterlibatan generasi muda untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi," kata dia.
Sebelumnya, Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo Drajad Wibowo mengatakan, Presiden terpilih Prabowo Subianto akan memindahkan proyek lumbung pangan nasional dari Kalimantan ke Merauke, Papua. Ia menyebut sejumlah komoditas pangan yang akan ditanam di food estate Merauke, diantaranya singkong, tebu, dan produk tanaman lainnya.
"Karena food estate yang sekarang dikembangkan di Kalimantan, menghadapi berbagai persoalan, antara lain tanah tidak terlalu subur, top soil-nya sedikit, sehingga kurang cocok untuk beberapa hal. Merauke tanahnya flat, luas, tapi memang infrastrukturnya kurang, tapi secara agrikultur sangat bagus," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, sebagai bagian paling Timur Indonesia, Merauke memiliki potensi besar untuk menjadi pusat produksi pangan, terutama padi. Sehingga, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri, bahkan ekspor.
Ia menjelaskan, pertanian modern di Merauke akan dikembangkan secara bertahap dengan mengadopsi teknologi pertanian, seperti varietas unggul, sensor tanah dan cuaca, drone pemantau lahan, dan sistem irigasi otomatis.Sehingga, para petani dapat meningkatkan dan mengoptimalkan hasil panen mereka.
Saat ini, Merauke merupakan penghasil padi terbesar di Papua Selatan, dengan luas baku sawah sebesar 42.328 hektare dan luas panen padi mencapai 49.573 hektare. Merauke mampu memproduksi padi di tahun 2023 sebesar 189.200 ton gabah kering giling, dan memenuhi kebutuhan masyarakat di Papua Selatan.
https://www.rri.co.id/nasional/1004186/pemerhati-yakin-food-estate-merauke-akan-berhasil