Bonus Atlet PON Papua, Harus Terencana dan Transparan
Jayapura, Jubi- Bonus besar yang tidak direncanakan sejak awal mempunyai dua tujuan pertama untuk memotivasi para atlet meraih medali emas. Kedua jika atlet gagal bonus untuk mengurus dan mengelola dana.
“Jadi sistem yang keliru selama ini adalah gaji dan bonus atlet berprestasi sejak awal dan itu sudah dari PON ke PON atau Pengurus ke Pengurus,”kata pengamat olahraga dan dosen Uncen Daniel Womsiwor saat dihubungi Jubi, Minggu (31/7/2016).
Dia mengatakan membangun Papua, sebenarnya tidak sulit karena hanya dengan kejujuran, kesetiaan dan dengar-dengaran.
“Semua yang yang mau diberikan kepada atlet dan pelatih harus terencana dan transparan sejak awal. Ini bagian dari kejujuran,”katanya.
Ditegaskan jika perencanaan selalu tersembunyi, maka hasilnya pun terlalu misteri.
Menurut Womsiwor dalam olahraga prestasi empat aspek yang wajib diperhatikan dalam meningkatkan dalam meningkatkan prestasi atlet untuk medali emas,selain aspek fisik, teknik dan taktik.
“Aspek mental merupakan salah satu yang harus dibangun sejak awal periodisasi latihan. Selain gaji bulanan, bonus besar atlet berprestasi sudah harus diumumkan sejak awal persiapan hingga memotivasi atlet dan pelatih untuk meningkatkan prestasinya menunggu tangga juara,”katanya.
Dikatakan, apa artinya bonus besar yang disediakan bagi atlet saat prestasi latihannya belum mencapai standar yang otptimal. “Memang bonus besar bisa mendorong semangat atlet untuk meraih prestasi maksimalnya tetapi jangan sampai terlambat jika dijanjikan,”katanya.
Menurut dia misalnya PON sudah semakin dekat baru bonus diumumkan atau gaji dinaikan.”Secara mental gaji dan bonus besar amat sangat menentukan semangat atlet saat menghadapi kompetisi utama, tapi mengapa hal itu tidak diumumkan sejak awal persiapan. Itu yang mungkin keliru selama ini,”katanya.
Sebelumnya Gubernur Provinsi Papua, Lucas Enembe, S.IP, kepada wartawan mengatakan, bonus yang akan diberikan bervariasi, untuk atlet peraih medali emas, bonus sekira 600 juta termasuk pelatihnya. Sementara atlet dengan medali perak dan perunggu juga berbeda.
“Untuk atlet peraih medali emas, kami beri bonus 600 juta rupiah, pelatihnya juga sama. Sementara peraih medali perak 300 juta rupiah dan perunggu 200 juta rupiah,” katanya.
Selain perseorangan, bonus juga akan diberikan kepada tim beregu yang memperoleh medali dalam ajang PON XIX di Jawa Barat tersebut. Dikatakan Gubernur, bonus yang diberikan Pemprov Papua besarannya akan paling besar di antara provinsi-provinsi lain di Indonesia.
“Untuk beregu kami berikan satu milyar rupiah. Untuk bonus ini kami berikan harus lebih tinggi dari semua provinsi di Indonesia. Posisi saat ini DKI Jakarta 500 juta, maka kita berikan 600 juta. Tapi kalau mereka (DKI Jakarta) menaikkan itu, kami juga akan naikkan,” katanya.
Terkait atlet dan ofisial yang akan diberangkatkan dalam PON XIX di Jawa Barat, Gubernur mengatakan, untuk Papua diberangkatkan sekitar 500 sampai 600 atlet dan ofisial.
“Kami akan bicarakan, dan akan ditetapkan gubernur. Namun sekitar 500 hingga 600 atlet dan ofisial,” terangnya.
Sementara itu Jatim berambisi untuk merebut juara umum PON Jawa Barat 2016 tidak main-main. KONI Jatim meminta anggaran tambahan kepada Gubernur Jatim untuk meningkatkan bonus bagi peraih medali pada ajang multi event empat tahunan. Satu keping medali emas dihargai RP 200juta untuk atlet Jatim.
”Sebagai bentuk penghargaan dan motivasi kepada atlet, yang dapat emas kami harap bisa diberi bonus Rp 200 juta,” kata Ketum KONI Jatim Erlangga Satriagung sebagaimana dilansir Antara.
Sedangkan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta atlet tidak terpengaruh dengan psywar DKI Jakarta yang akan mengguyur peraih emas di PON XIX/2016 dengan bonus Rp2 miliar. “Aher meminta para atlet serius berlatih tanpa memikirkan bonus,”katanya.
Sebelumnya, DKI Jakarta Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengguyurkan bonus sebesar Rp2 miliar bagi atlet DKI Jakarta yang berhasil meraih medali emas di PON XIX/2016.
Genjot target 10 besar, Pemprov Papua siapkan bonus ratusan juta rupiah bagi atlet dan pelatih peraih medali pada PON XIX di Jawa Barat. PON XIX akan digelar dari 17 hingga 26 September 2016.
Gubernur Provinsi Papua, Lucas Enembe, S.IP, kepada wartawan di bandara Sentani mengatakan, bonus yang akan diberikan bervariasi, untuk atlet peraih medali emas, bonus sekira 600 juta termasuk pelatihnya. Sementara atlet dengan medali perak dan perunggu juga berbeda.
Dalam PON XIX/2016 di Jawa Barat akan mempertandingkan 44 cabang olahraga dan 10 cabang eksibisi dengan 1.372 pertandingan dan peserta dari 34 provinsi di Indonesia. Sedangkan Peparnas XV/2016 akan digelar pada 7-17 Oktober 2016 yang mempertandingkan 13 cabang olahraga paralimpik.
Sumber : TabloidJubi